Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elizabeth Warren Minta Pajak Lebih ke Orang Kaya, Mark Cuban Murka

Elizabeth Warren Minta Pajak Lebih ke Orang Kaya, Mark Cuban Murka Kredit Foto: Instagram/Mark Cuban
Warta Ekonomi, Jakarta -

Miliarder Mark Cuban mengucapkan kata-kata kasar kepada Senator Elizabeth Warren lantaran menyeru miliarder untuk membayar pajak lebih dari orang biasa. Cuban, yang memiliki kekayaan pribadi USD4,6 miliar (Rp68,4 triliun) ini dimasukkan ke dalam daftar miliarder bersama Elon Musk, dan orang Amerika kaya lainnya.

Anggota parlemen liberal telah lama berpendapat bahwa miliarder tidak membayar bagian mereka yang adil dalam pajak.

"Saya tidak keberatan dikenakan pajak lebih banyak. Saya menulis sebuah blog 20 tahun yang lalu mengatakan itu hal paling patriotik yang dapat Anda lakukan, setelah dinas militer, yaitu membayar pajak," ujar Mark Cuban, mengutip New York Post di Jakarta, Kamis (8/9/22).

"Tapi ya, gagasan 'memeras orang kaya' dengan air mata miliarder yang mengisi cangkir itu — persetan, Elizabeth Warren. Anda adalah segala kesalahan dalam politik," tambah Cuban.

Baca Juga: Banjir Pujian Karena Bikin Obat Jadi Murah, Netizen Minta Mark Cuban Jadi Presiden 2024

Pernyataan Cuban di konferensi itu disiarkan di CNBC dan dipotong oleh Mediaite.

Sebagaimana diketahui, Warren adalah sosok politikus yang menyampaikan ide pajak miliarder. Rencana tersebut menyerukan pembuatan pajak yang hanya akan berlaku untuk rumah tangga dengan kekayaan bersih USD50 juta (Rp744 miliar) atau lebih.

Warren juga seorang politikus yang sering bentrok dengan miliarder, termasuk Elon Musk dan Jeff Bezos, sambil menyerukan tindakan keras pajak terhadap orang kaya.

Bintang "Shark Tank" dan pemilik NBA Dallas Mavericks menggambarkan proposal itu sebagai bencana.

"Saya tidak berpikir Elizabeth Warren tahu sama sekali apa yang dia bicarakan ketika dia berurusan dengan ini," kata Cuban saat itu. "Saya pikir dia hanya suka menjelek-jelekkan orang kaya dan itu bagus."

“Ini adalah langkah politik yang bagus untuknya, tetapi saya hanya tidak berpikir bahwa mereka benar-benar memahami implikasi dari memajaki keuntungan yang belum direalisasi,” lanjutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: