Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Benarkah Hanya 'Bisikan' Kuat Ma'ruf Bikin Sambo Habisi Brigadir J? Refly Harun: Perjudian-Narkoba Lebih Masuk Akal

Benarkah Hanya 'Bisikan' Kuat Ma'ruf Bikin Sambo Habisi Brigadir J? Refly Harun: Perjudian-Narkoba Lebih Masuk Akal Kredit Foto: Instagram/Refly Harun

Refly Harun mempertanyakan soal Kuat yang disebut jadi pemicu, sementara keterangannya hanya sebatas dugaan saja. "Let's say itu yang benar (keterangan Kuat) jadi pemicu. Apakah itu setimpal untuk merencanakan pembunuhan (Brigadir J)?" tanya Refly Harun.

"Let's say dia (Kuat) bilang lihat Brigadir J dan Putri berdekatan di sofa dan kamar," katanya. "Namun, berdekatan ini kan gak jelas, katakanlah misal intim begitu kan, tidak mungkin Ma'ruf langsung menegur," katanya.

Baca Juga: Lelah Berbohong di Kasus Brigadir J, Anak Buah Ferdy Sambo Buka-bukaan Ungkap Skenario Magelang

Belum lagi kata Refly Harun, Kuat tidak bilang berpelukan, atau berciuman, hanya berdekatan. Apabila keterangan Kuat menjadi dasar Ferdy Sambo marah dan membunuh Brigadir J, Refly Harun mengatakan sangat kejam.

"Dia (Kuat) bilang kan duduk berdekatan (bukan melakukan hubungan intim), lalu dilaporkan ke Sambo," sebutnya. "Katakanlah misal mengaku dilecehkan, maka apakah iya Ferdy Sambo tiba-tiba merencanakan pembunuhan?" katanya.

"Kalau begitu kejam sekali (Ferdy Sambo), baru mendengar isu (bisikan Kuat) saja langsung merencanakan pembunuhan," pungkasnya.

Melihat hal itu, Refly Harun melihat ada keanehan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Refly Harun mempertanyakan kenapa Irjen Ferdy Sambo membuat konspirasi yang melibatkan anak buah dekatnya, padahal dia seorang jenderal.

"Aneh (Tindakan Ferdy Sambo). Keanehan kedua, kenapa dia (Ferdy Sambo) harus berkonspirasi dengan anak buahnya untuk membunuh Brigadir J, dia kan jenderal tinggal panggil yang lain saja, kenapa dia harus berkonspirasi?" ucapnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: