Pemerintah saat ini terus menggenjot dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu Tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Selatan serta Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB). Hal ini merupakan alternatif masyarakat dalam memilih berbagai alternatif perjalanan dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya.
Pengamat transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, kedua proyek tersebut diperkirakan akan meningkatkan efektivitas mobilitas masyarakat dari kedua ibukota provinsi itu. Pasalnya, jika dihitung dari waktu tempuh perjalanan, KCJB diperkirakan akan menjadi opsi tercepat yang bisa ditempuh masyarakat bila ingin bepergian dari Jakarta ke Bandung ataupun sebaliknya.
Baca Juga: Sebut Dana Kenaikan BBM Bisa Dipakai Bangun IKN dan Kereta Cepat, Sindiran Satir Arief Poyuono: Dukung Jokowi 3 Periode
“Jakarta - Bandung bisa 1 jam melalui tol (Japek II) itu tidak sampai ke pusat kota karena akan antre di pintu tol. Kalau KCJB bisa sampai pusat kota (dalam waktu 1 jam) walau harus berganti rangkaian kereta,” kata dia di Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Diketahui, waktu tempuh melalui Tol Japek II Selatan dari Jatiasih (Bekasi) sampai Sadang (Purwakarta) diperkirakan memakan waktu 1 jam, sementara untuk menuju Kota Bandung masih membutuhkan jarak tempuh sekitar 50 km lagi.
Sementara Kereta Cepat akan menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta dengan Stasiun Padalarang di Kabupaten Bandung Barat dalam waktu 36 menit, sementara waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung akan menempuh waktu 45 menit.
Menurutnya, jika dilanjut dengan kereta feeder dari Stasiun Padalarang ke pusat Kota Bandung dengan waktu tempuh 18 menit, maka total waktu tempuh Jakarta - Bandung maupun sebaliknya kurang lebih hanya memakan waktu 1 jam.
Oleh karenanya, Djoko berharap pemerintah segera menyelesaikan aksesibilitas transportasi umum ke 4 Stasiun KCJB, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, serta Tegalluar. Selain moda transportasi umum berbasis rel, pemerintah diharapkan juga dapat mempertimbangkan bus seperti Transjakarta yang menghubungkan pusat kota dengan stasiun-stasiun KCJB.
“Bisa seperti itu (Transjakarta). Di Bandung sudah ada Trans Metro Pasundan, tapi di Karawang belum ada,” tegasnya.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya menyelesaikan pembangunan KCJB agar segera melakukan tes dinamis dalam rangka kegiatan G-20 pada November mendatang. Jika proyek rampung sesuai jadwal, kereta cepat akan mulai beroperasi penuh serta dapat melayani penumpang pada pertengahan 2023. Kecepatan maksimal yang dapat ditempuh kereta cepat yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung atau sebaliknya yaitu 36-45 menit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar