Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fotonya Dimuat di Tulisan Media Nasional Tentang Pembebasan Puluhan Koruptor, Respons Anies Baswedan Luar Biasa, Ini Buktinya!

Fotonya Dimuat di Tulisan Media Nasional Tentang Pembebasan Puluhan Koruptor, Respons Anies Baswedan Luar Biasa, Ini Buktinya! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah selesai memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan “diserang” beberapa pihak bahkan oleh media nasional yang mana memuat tulisan tentang puluhan koruptor yang dibebaskan namun tanpa alasan yang jelas justru memakai foto Anies. Publik pun menilai ada framing jahat media tersebut kepada Anies.

Kini Anies telah mengeluarkan pernyataan terkait framing buruk terhadap dirinya ini. Lewat instagram resminya, Anies mengaku banyak dapat pesan terkait hal tersebut. Dirinya pun menegaskan media puinya andil besar serta tanggung jawab dalam setiap hal yang dilakukan.

“Media memang memiliki kekuatan besar dalam membentuk persepsi, opini dan perasaan pembacanya. Karena memiliki kekuatan besar inilah maka media harus memiliki tanggung jawab yg besar pula. Media sebagai pilar demokrasi bukannya tidak boleh berpihak. Sebaliknya, ia justru harus berpihak, pada kebenaran, keadilan, dan objektivitas. Tanggung jawab media memang berat, karena risiko dampak salah langkahnya pun besar,” tulis Anies dalam keterangan di akun instagramnya, dikutip Jumat (9/9/22).

Dirinya mengaku pimpinan media tersebut sudah memberi penejalasan bahwa itu adalah sebuah kesalahan dan kelalaian mereka.

Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

Pimpinan media tersebut pun menyatakan tidak ada niatan melakukan framing buruk terhadap Anies.

“Kemarin, beberapa pemimpin Kompas menjelaskan pada saya, bahwa penempatan foto itu adalah kelalaian, tak ada niat framing buruk. Memang disayangkan kesalahan mendasar seperti itu terjadi di media seperti Kompas yg pastinya memiliki mekanisme pengawasan berlapis,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: