Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panjang Dah Nih Urusan... Suharso Lengser dari Ketum PPP Bukan Hanya karena 'Amplop Kiai', Kini Nama Anies Baswedan Ikut Disebut, Ada Apa?

Panjang Dah Nih Urusan... Suharso Lengser dari Ketum PPP Bukan Hanya karena 'Amplop Kiai', Kini Nama Anies Baswedan Ikut Disebut, Ada Apa? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gejolak internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memuncak di Mukernas Partai, hasil dari Mukernas tersebut adalah Suharso Monoarfa dinyatakan lengser dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Meski demikian, kubu Surharso "menolak" menyerah begitu saja.

Mengenai perkembangan yang ada, Ketua Gerakan Pemuda Ka'bah Jawa Tengah (GPK Jateng), Muhammad Mustafid ikut menanggapi cepatnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengesahkan Mardiono sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa. GPK merupakan salah satu underbow PPP.

Mustafid menduga, pemerintah sudah malas dengan manuver Suharso sehingga menunjuk Mardiono yang saat ini menjabat anggot Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebagai pengendala Partai Ka'bah.

Baca Juga: Yang Nggak Suka Anies Baswedan Jangan Kelojotan! Diteriakin 'Bapak Politik Identitas', Perwakilan Gereja Jakarta: Anies Bapak Kesetaraan

Selain alasan kiai amplop, Mustafid memiliki informasi jika Suharso yang sekarang menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional itu menggandeng konsultan politik Eep Saefulloh Fatah.

Saran Eep kepada Suharso, kata Mustafid, jika PPP ingin lolos ke Senayan pada 2024 maka harus membuka opsi untuk mengusung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Sayangnya, niatan itu berbenturan dengan penguasa.

"Iya (didongkel) gara-gara sempat menyuarakan ke Anies. Eep dikontrak Suharso khusus menjadi konsultan PPP, dan Eep mengarahkan PPP ke Anies," kata Mustafid kepada Republika di Jakarta, Jumat (9/9/2022) malam WIB.

Karena Suharso dianggap mbalelo, kata dia, pemerintah akhirnya bergerak cepat mengesahkan hasil musyawarah kerja nasional (mukernas) di Kota Serang, Banten, Ahad (4/9/2022) malam WIB. Lucunya, proses pergantian ketua umum PPP dilakukan kala Suharso sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: