Benarkah Putri Candrawathi Ikut Menembak Brigadir J? Refly Harun: Kuncinya CCTV Saat Eksekusi!
Menanggapi hal ini, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun merasa ada indikasi Komnas HAM ini sengaja mengulur-ulur waktu. Dan menurutnya, seharusnya yang bicara begitu kewenangan penyidik, bukan Komnas HAM.
“Belum ada peristiwa CCTV yang merekam peristiwa penembakan itu sendiri. Kalau gambar (foto) Brigadir J berdarah sambil telungkup ada, CCTV kedatangan Putri dan Ferdy Sambo ke rumah di Duren Tiga, ada. Tapi sampai sekarang CCTV saat eksekusi, belum ada. Paling tidak belum ada di publik yang bocor,” ungkapnya seperti dilansir dari Youtube Channelnya,
Refly Harun Senin (12/09/22).
Refly juga membacakan pernyataan Taufan yang mengatakan tak mungkin dari satu senjata, pasti lebih dari satu senjata. Makanya dia sengaja munculkan juga ada pihak ketiga.
“Kalau kita baca keterangan Kabareskrim lalu kita menduga adanya pihak ketiga, yaitu sah-sah saja. Orang yang melakukannya bisa jadi Putri Candrawathi, ujar Taufan,” kata Refly.
Menurutnya problem yang paling besar disini adalah dihilangkannya CCTV di dalam rumah di Duren Tiga.
“Tapi dari keterangan Bharada E, dia bilang Ferdy Sambo menembak Brigadir J duluan kemudian baru Bharada E. Jadi tembakan siapa yang mengakhiri hidup Brigadir J? Apakah tembakan dari Bharada E atau dari Ferdy Sambo?” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, belum selesai perdebatan antara Sambo dan Eliezer itu, muncul lagi spekulasi pihak ketiga yang menembak yaitu Putri Candrawathi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty