Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar! Ini Sejumlah Narasi Sesat Pemerintahan Jokowi Soal Kenaikan BBM

Terbongkar! Ini Sejumlah Narasi Sesat Pemerintahan Jokowi Soal Kenaikan BBM Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR RI Fadli Zon menolak akan keputusan Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memutuskan untuk menaikkan harga dari Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tak hanya itu, Anggota Partai Gerindra tersebut turut mencurigai kebijakan tersebut lantaran adanya sejumlah narasi yang dinilainya terbukti menyesatkan demi mendukung lancarnya kebijakan menaikkan harga BBM.

Baca Juga: Tolak Akal-akalan Jokowi, Seruan Habib Umar Menggelegar: Saatnya Rakyat Memilih Merdeka atau Mati

"Saya mencatat beberapa narasi menyesatkan terkait dengan kebijakan harga BBM dan subsidi pemerintah di bidang energi," tuturnya.

berikut sejumlah catatan dari Fadli Zon terkait kenaikan harga BBM.

  • Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang pernah menyebut anggaran subsidi energi mencaptai Rp 502 triliun dan jumlah tersebut memberatkan APBN.

"Pernyataan menyesatkan tersebut telah diprotes oleh banyak kalangan dan juga ekonom, karena dianggap tidak menggambarkan kenyataan yang sebenarnya. Nyatanya, Subsidi BB, di dalam APBN kita hanya sebsar Rp 149,4 triliun dari total subsidi energi sebesar Rp 208,9 triliun," tuturnya.

  • Pemerintah mengatakan kenaikan harga minyak telah menambah beban APBN padahal meskipun tergolong net oli importer, setiap kenaikan harga minyak dunia sebenarnya ikut meningkatkan pendapatan pemerintah.

"Menurut Anthony Budiawan, produksi minyak mentah Indonesia mencapai 611 ribu barel per hari, dengan harga minyak saat ini, pendapatan negara masih surplus sekitar Rp 33,15 triliun,"

Baca Juga: Tingkat Kepuasan Masyarakat pada Pemerintahan Jokowi Menurun, Ini Penyebabnya!

"Perhitungan kurang lebih senafas dengan hasil kajian INDEF pada Maret 2022, yang menyatakan bahwa kenaikan arga ICP (Indonesia Crude Price) US Dolar 1 per barel akan menambah pendapatan negara Rp 3 Triliun, dimana pada sisi belanja negara akan memberim tambahan Rp2,6 triliun,"

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: