Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PPP Bergejolak, Mardiono Buka Suara Soal Konfliknya dengan Suharso Monoarfa

PPP Bergejolak, Mardiono Buka Suara Soal Konfliknya dengan Suharso Monoarfa Kredit Foto: PPP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaksanaan tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menyebut bahwa dirinya sudah melakukan kontak dengan ketua umum sebelumnya, Suharso Monoarfa.

Dia menyebut, kontak yang terjadi antara dirinya dengan Suharso membahas terkait dengan kondisi partainya. Mardiono menyebut bahwa pembahasan tersebut menjadi hal biasa yang dilakukan Suharso jika terjadi isu dalam tubuh partai.

Baca Juga: Pimpinan Komisi V DPR Fraksi PPP Dirotasi, Buntut Polemik Internal Partai?

"Kalau telepon enggak cuma kemarin. Bahas isu politik internal, sebenarnya apa yang terjadi kondisi terakhir? Biasanya beliau juga gitu, misal ada hal yang mencuat telepon, diundang, nugasin juga. Sampai sekarang mudah-mudahan," jelas Mardiono saat dihubungi, Selasa (13/9/22).

Dia juga mengatakan bahwa komunikasi yang dijalin terjadi melalui aplikasi pesan singkat maupun telpon suara. Mardiono juga menegaskan bahwa tidak ada perpecahan dalam hubungan pertemanan dirinya dengan Suharso.

"Sebenarnya kami enggak ada perpecahan. Kami ini dalam rangka konsolidasi nasional untuk kita membuat solid, karena memang memerlukan perhatian khusus dalam menghadapi agenda pemilu yang semakin dekat, saling bagi beban tugas, karena beliau itu luar biasa," katanya.

Mardiono menegaskan, rotasi kepemimpinan di badan PPP dilakukan untuk mengurangi beban tugas Suharso Monoarfa yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat/Bappenas. Dia juga menyebut bahwa rotasi yang terjadi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan partai.

Baca Juga: Pengamat Sebut Nasib Suharso Bagai Peribahasa 'Habis Manis Sepat Dibuang': Pelajaran Berharga Bagi Para Loyalis Jokowi!

"Ini ditujukan untuk kepentingan organisasi, kepentingan partai, di mana ada amanah dari rakyat, karena hasil pemilu 2019 lalu ada 6,3 juta umat, ini harus diperjuangkan aspirasi dan kelanjutannya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: