Nggak Cuma Indonesia yang Susah Gegara Kenaikan Harga BBM, Jokowi Blak-blakan: Bahkan di Beberapa Negara Rp30 Ribu
Itu hanya estimasi kebutuhan. Masih ada potensi tambahan kebutuhan untuk subsidi sebesar Rp195 triliun.
"Artinya, total kalau kita lakukan, itu bisa sampai Rp700 triliun. Uangnya dari mana? Nggak mampu APBN kita. Karena itu, kemarin ada penyesuaian harga BBM yang saya kira Bapak, Ibu, Saudara-saudara sekalian sudah tahu semuanya," ujar Jokowi.
Baca Juga: Pembelian BBM Bersubsidi di Palangkaraya Dibatasi, Ini Besarannya
Ringankan Beban Masyarakat
Presiden Jokowi meminta provinsi, kabupaten, dan kota bahu-membahu dengan pemerintah pusat untuk membantu masyarakat yang terdampak kenaikan penyesuaian harga BBM.
"Saya melihat, inflasi bisa tambah 1,8 persen. Ini yang kita tidak mau. Oleh sebab itu, saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota agar daerah bersama-sama dengan pusat bekerja bersama-sama. Seperti saat kita bekerja secara serentak dalam mengatasi Covid-19," beber Jokowi.
Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Bogor Naikkan Tarif Angkot Maksimal Rp2 Ribu
"Insya Allah, ini bisa kita lakukan. Sehingga, inflasi di tahun ini bisa dikendalikan di bawah 5," sambungnya.
Bantuan untuk warga terdampak kenaikan BBM telah diamanatkan oleh Surat Edaran Mendagri dan Peraturan Menteri Keuangan. Sebanyak 2 persen dari Dana Transfer Umum, artinya Dana Alokasi Umum (DAU) kemudian juga Dana Bagi Hasil (DBH), bisa digunakan untuk subsidi rakyat terhadap penyesuaian harga BBM. Misalnya saja, dalam bentuk bansos.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: