Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirongrong Ukraina Kirim Tank Tempur, Sikap Ragu-ragu Kanselir Jerman Disorot Pengamat

Dirongrong Ukraina Kirim Tank Tempur, Sikap Ragu-ragu Kanselir Jerman Disorot Pengamat Kredit Foto: Reuters/Michael Kappeler
Warta Ekonomi, Berlin -

Kanselir Jerman Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat terlihat ragu-ragu untuk mengirim tank tempur atas permintaan Ukraina. 

Dilansir The Guardian, Scholz telah berulang kali mengatakan seharusnya tidak ada "deutscher Alleigang" (artinya Jerman berjalan sendiri), yang telah menjadi tulang punggung kebijakan luar negeri Jerman sejak perang dunia kedua, tetapi semakin ditafsirkan, dari Kyiv ke Washington, sebagai berpotensi berbahaya dan keragu-raguan yang lemah dalam situasi saat ini.

Baca Juga: Ukraina Mau Tank-tank Milik Jerman Segera Dikirim: Apa yang Ditakuti Berlin?

Anton Hofreiter, seorang anggota terkemuka partai Hijau, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Mediengruppe Bayern terkait seruan dari Ukraina itu.

“Cepat atau lambat, kami tidak akan memiliki pilihan lain selain mengirimkan tank tempur barat modern ke Ukraina,” katanya.

Dia mengatakan Rusia sebagian besar telah menghancurkan industri persenjataan Ukraina. Pada saat yang sama, tank Soviet lama yang dimiliki Ukraina menawarkan “perlindungan yang buruk” terhadap serangan Rusia, tambah Hofreiter.

“Saya percaya kita harus mengirimkan tank Leopard secepat mungkin untuk mencegah tentara Ukraina mati secara tidak perlu,” katanya.

Anggota partai Demokrat Bebas yang pro-bisnis dan aliansi konservatif CDU/CSU oposisi juga mendukung seruan tersebut.

Keragu-raguan Scholz dilihat oleh beberapa orang sebagai kewaspadaan atas semakin memperburuk ketegangan dengan Moskow dan kegelisahan tentang krisis energi yang digunakan oleh kelompok-kelompok di kiri dan kanan untuk membuat beberapa pemilih menjauh dari mendukung Ukraina.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: