Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambangi Banten, Mentan SYL Dorong Pertanian Keledai: Ini Jadi Peluang dan Kekuatan Kita

Sambangi Banten, Mentan SYL Dorong Pertanian Keledai: Ini Jadi Peluang dan Kekuatan Kita Syahrul Yasin Limpo | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong Provinsi Banten menjadi salah satu provinsi yang menghasilkan produksi kedelai lokal berkualitas. Menurut SYL, komoditas kedelai sangat menjanjikan mengingat harga yang ada saat ini dalam posisi tinggi. Apalagi, kata dia, Banten memiliki lahan yang subur dan bisa dilakukan penanaman secara besar-besaran.

"Hari ini saya bersyukur karena Pak Gubernur, Ibu Bupati selalu siap untuk menciptakan kedelai seperti yang ada di luar negeri, yaitu varietas Dega 1 dan Migo 2. Kita berharap Banten, Kabupaten Serang ini menjadi sumber bibit berkualitas," ujar SYL dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (14/9/22).

Baca Juga: Mentan SYL Dorong Petani Milenial: Ini saatnya Kita Gas Pol!

SYL mengatakan, selama ini kedelai menjadi bagian penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam pembuatan makanan olahan. Sebab menurut dia, kebutuhan tersebut masih didatangkan dari luar negeri alias impor.

"Karena itu, saya mengajak agar ketergantungan impor ini bisa ditekan melalui penanaman kedelai lokal. Kita berharap secara bertahap produktivitas yang ada jauh lebih bagus, saya kira cukup menjanjikan untuk dikembangkan ke depan," katanya.

Dijelaskan SYL, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki keunggulan di sektor pertanian. Bahkan di tiga tahun terakhir, kata SYL, pertanian tumbuh positif dan menjadi tulang punggung ekonomi disaat pandemi, terlebih kondisi saat ini dimana dunia tengah menghadapi turbulensi cuaca dan gejolak dunia.

"Mereka (dunia) juga menghadapi cuaca ekstrem dan ini menjadi peluang dan kekuatan untuk kita. Bapak Presiden menganjurkan yang mana yang tidak bisa impor ayo kita buat sendiri. Oleh karena itu, apa yang menjadi pembeda antara kedelai lokal dan di luar negeri harus bisa kita buat sendiri," katanya.

Baca Juga: Kementan Dorong Produksi Kopi di Jawa Barat, SYL: Untuk Menangkan Tantangan Krisis Pangan

Sejauh ini, kata SYL, sebelas komoditas strategis Indonesia dalam keadaan aman. Tidak ada kekurangan apalagi kelangkaan. Sebelas komoditas tersebut di antaranya beras, gula, daging, telur, cabai, bawang dan juga kedelai. "Neraca pangan kita cukup siap, makanan kita siap, Alhamdulillah kita overstock dan cukup untuk makan kita ke depan," jelasnya.

Perlu diketahui, saat ini Demplot kerja sama Kementan dan P4B dengan luas tanam 1 ha dan didukung teknologi mikroba google varietas Dega 1 dan Migo 2 yang mampu berproduksi 3 ton/ha.

Baca Juga: Mentan SYL Panen Sorgum di Kabupaten Lamongan

Adapun target pengembangan kedelai nasional melalui Banpem 2022 mencapai 352 ribu ha dengan pengembangan kedelai di Provinsi Banten mencapai 11.580 ha. 200 ha di antaranya berada di Kabupaten Serang, 11.210 Ha di Pandeglang dan 170 ha di Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Mentan SYL: 36 Tahun Lalu Indonesia Swasembada Beras, Tahun Ini Kita Ulang Kembali!

"Yang pasti dukungan offtaker sangat diperlukan untuk kepastian harga dan kepastian penjualan di tingkat petani. Saat ini harga kedelai konsumsi rata-rata Rp10.000-12.000/kg, hal ini menambah gairah petani untuk bertanam kedelai. Juga yang tak kalah penting adalah sosialisasi hasil demplot secara masif untuk peningkatan minat petani. Ke depan, kita tidak lagi demplot/denfarm tapi pengembangan berskala luas," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: