Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

GAPKI: Periode Juli 2022, Ekspor Sawit Naik Mencapai Rp56,69 Triliun

GAPKI: Periode Juli 2022, Ekspor Sawit Naik Mencapai Rp56,69 Triliun Kredit Foto: Antara/Basri Marzuki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat kenaikan nilai ekspor di bulan Juli mencapai Rp56,69 triliun atau sekitar USD3,800 miliar (dengan kurs Rp14.918). Kenaikan nilai ekspor ini juga didukung adanya kenaikan volume ekspor produk sawit yang sepanjang Juli 2022 mencapai 2,705 juta ton atau ada kenaikan 371 ribu ton dari ekspor bulan Juni.

"Kenaikan ini volume ekspor ini berdampak kepada nilai ekspor produk minyak sawit mencapai USD3,800 miliar sedikit mengalami kenaikan dari USD3,768 miliar (Rp52,75 triliun atau setara Rp14.000) pada Juni," kata Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono, dalam keterangan resminya. 

Baca Juga: Perkebunan Sawit Indonesia Monokultur Terluas di Dunia, Benarkah?

Berdasarkan segmen produk, kenaikan ekspor yang terjadi untuk produk CPO sebesar 174 ribu ton, olahan CPO sekitar 122 ribu ton, dan biodiesel sekitar 23 ribu ton. Dari data GAPKI, dikatakan Mukti, ekspor biodiesel naik secara konsisten sejak bulan Maret 2022 yang mungkin disebabkan permintaan yang meningkat akibat harga minyak bumi yang sangat tinggi.

Berdasarkan tujuannya, kenaikan ekspor Juni ke Juli terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar +158,4 ribu ton yaitu dari 212,4 ribu ton menjadi 370,8 ribu ton; diikuti Amerika Serikat +127,1 ribu ton yakni dari 95,0 ribu ton menjadi 223,1 ribu ton; China +107,9 ribu ton atau dari 416,2 ribu ton menjadi 524,0 ribu ton; dan Malaysia +103,7 ribu ton dari 99,9 ribu ton menjadi 203,6 ribu ton.

Baca Juga: Ombudsman RI: Pemerintah Perlu Lakukan Reformulasi Kebijakan DMO Sawit

Mukti menjelaskan bahwa kenaikan ekspor Indonesia dan pasokan dari minyak nabati lainnya juga menambah pasokan di pasar dunia sehingga harga minyak nabati termasuk CPO CIF Rotterdam turun tajam dari USD1.507/ton di bulan Juni menjadi USD1.240/ton dan harga dalam negeri (FOB) turun dari Rp10.523/kg menjadi Rp8.322/kg.

Sementara itu, produksi CPO bulan Juli mencapai 3,465 juta ton dan PKO 338 ribu ton naik 5,1 persen dari bulan Juni yang sebesar 3,297 juta ton untuk CPO dan 322 ribu ton untuk PKO. Konsumsi dalam negeri relatif normal. Konsumsi untuk industri pangan dalam negeri mencapai 937 ribu ton, 3 ribu ton lebih tinggi dari bulan Juni yang sebesar 934 ribu ton. Adapun konsumsi biodiesel naik dari 720 ribu ton menjadi 759 ribu ton (+5,4 persen).

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: