Kantor Staf Presiden (KSP) menerima kedatangan Perkumpulan Tuli Buta (Pelita), sebuah organisasi penyandang disabilitas ganda tuli buta, Jumat (16/9/2022). Ketua Pelita, Candra Gunawan, mengungkapkan kedatangan mereka untuk meminta penyetaraan hak terkait dengan layanan publik dan keterlibatan dalam perubahan kebijakan.
Candra mengakui saat ini isu disabilitas sudah banyak digaungkan. Namun, belum banyak yang mengetahui bahwa ada penyandang disabilitas ganda yang luput dalam pemberian aksesibilitas maupun partisipasi perubahan kebijakan.
Baca Juga: KSP: G20 Indonesia Pulihkan Ekonomi Masyarakat
"Belum banyak yang mengetahui keberadaan penyandang disabilitas ganda, khususnya tuli buta. Ini saatnya penyandang disabilitas Tuli Buta disetarakan haknya dengan penyandang disabilitas lain, dan orang non-disabilitas," kata Candra.
Menurutnya, terdapat tiga isu strategis yang diusung oleh Pelita dalam pertemuan bersama Kantor Staf Presiden. Yakni, pendampingan dan kesigapan layanan publik, seperti rumah sakit, kantor-kantor administrasi, atau moda transportasi publik.
Baca Juga: Emban Amanat Jokowi, KSP Carikan Solusi Persoalan Masyarakat Sihaporas dengan Toba Pulp Lestari
Selain itu, lanjut Candra, Pelita juga membawa aspirasi soal pengembangan bahasa isyarat sentuh yang aksesibel bagi penyandang disabilitas ganda, dan pentingnya pendampingan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas tuli buta.
Menanggapi hal ini, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki komitmen serius dalam pelibatan penyandang disabilitas, baik terkait layanan pemerintah maupun pembuatan kebijakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: