Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suguhkan Ruwatan Bumi pada Delegasi G20, Nadiem: Refleksi dari Pandemi

Suguhkan Ruwatan Bumi pada Delegasi G20, Nadiem: Refleksi dari Pandemi Kredit Foto: Kemendikbudristek

Terdapat tiga hal yang hendak diangkat di dalam pertunjukan Ruwatan Bumi ini, antara lain: (1) Kebenaran Universal, Misteri, dan Refleksi, (2) Ritual dan Meditasi, dan (3) Kesinambungan Hidup. Ruwatan Bumi juga mempertunjukan indahnya keberagaman melalui keterlibatan pendendang dan musisi dari berbagai daerah bahkan negara anggota G20, termasuk para seniman perempuan dengan latar belakang budaya berbeda. 

Sementara Ruwatan Nusantara sebagian besarnya sudah dilakukan sebelum Ruwatan Bumi merupakan nama program yang diberikan untuk beragam ritus pemulihan diri di seantero Indonesia. Ritus-ritus yang dibuat untuk membersihkan diri dari pengaruh hal-hal negatif, sekaligus memanjatkan syukur dan meminta keselamatan kepada Sang Pencipta ini biasanya diisi dengan upacara doa dan pertunjukan seni budaya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Komitmen Pulihkan Sektor Seni dan Kebudayaan Melalui Pertemuan G20

Tradisi ini juga menjadi pengingat dari masa lalu, bahwa ketidakselarasan hubungan dalam semesta dapat menimbulkan efek bencana seperti pandemi pada masa kini.

"Melalui Ruwatan Nusantara, kita bersama berdoa bagi bumi yang tengah mencoba sembuh dari pandemi COVID-19. Masyarakat adat dari Sumatera hingga Papua melaksanakan ritual spiritual ini sesuai adat istiadat dan bentuk seni lokal masing-masing dengan tujuan yang sama: melestarikan bumi," lanjutnya.

Baca Juga: Ada 400 Concrete Deliverables Masuk Selama Presidensi G20 Indonesia, Kemenlu: Kami Masih Mendata

Nadiem juga menegaskan bahwa dipilihnya Kawasan Candi Borobudur sebagai lokasi pagelaran bukan tanpa alasan. Wilayah Candi Borobudur ditetapkan sebagai lokasi puncak Pertemuan Menteri Kebudayaan G20 karena nilai sejarahnya. Restorasi Candi Borobudur beberapa dekade lalu merupakan bukti gotong royong berbagai bangsa dalam pemugaran situs budaya. 

"Harapannya, semangat ini dapat menginspirasi negara-negara G20 untuk berkolaborasi, bekerja sama, dan memulihkan keadaan dunia saat ini akibat pandemi COVID-19," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: