Merinding! Jeritan Hati Ribuan Buruh ke Jokowi: Gak Mungkin Rakyat Kecil Bisa Bertahan, Gak Mungkin Pak!
Dia menjelaskan, pihaknya terus menentang kenaikan harga BBM karena harga minyak dunia sudah turun. Dengan demikian, seharusnya Presiden Jokowi menurunkan harga BBM seperti harga semula.
Selain itu, kenaikan BBM menyebabkan inflasi sehingga membuat daya beli kaum buruh, pekerja rumah tangga, miskin kota, merosot. Dia memperkirakan daya beli masyarakat kecil sudah anjlok 30 persen. Di sisi lain, inflasi membuat harga sewa rumah naik 12 persen, transportasi naik 12 persen, dan biaya makan naik 15 persen.
“Dalam situasi seperti ini, tidak mungkin rakyat kecil bisa bertahan,” tegasnya.
Kebijakan pemerintah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp150 ribu per bulan selama 6 bulan dinilai tak cukup untuk membantu rakyat bertahan menghadapi lonjakan harga.
“Karena itulah, mengapa kemudian Partai Buruh bersama kelas pekerja menggelar aksi besar-besaran puluhan ribu buruh pada tangga 4 Oktober,” kata Said Iqbal.
Sebelumnya, massa Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada 6 September 2022. Aksi tersebut belum membuahkan hasil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: