- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Ternyata Sampah Organik Berguna Loh, Bisa untuk Pakan Ternak! Intip Program CSR Kemenkeu Satu Ini!
Sebagai bentuk dalam mendukung kegiatan pembangunan terutama dengan skema alternatif, Kementerian Keuangan melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) melakukan berbagai macam program CSR. Salah satunya adalah Program CSR Pengelolaan Sampah Organik dengan Biokonversi di Yogyakarta.
"Kami dari PT PII berkomitmen untuk senantiasa memberikan manfaat kepada masyarakat baik secara langsung melalui kegiatan-kegiatan yang dimandatkan, maupun tidak langsung melalui kegiatan tanggung jawab sosial, seperti yang kami lakukan pada pagi hari ini," kata Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, saat memberikan sambutan di acara Seremonial Program CSR Pengelolaan Sampah Organik dengan Biokonversi di Yogyakarta, dipantau secara daring, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Anggaran THR ASN hingga Pensiunan Tahun 2023 Capai Rp 156 Triliun, Kata Kemenkeu
Program CSR untuk pengolahan sampah organik ini memang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan pengolahan sampah yang berkelanjutan, khususnya di Kelurahan Kricak, Kota Yogyakarta. Dengan memaksimalkan pengolahan sampah organik sejak di hulu, dan dengan metode biokonversi budidaya maggot, harapannya ke hilir akan mereduksi jumlah sampah organik yang akan sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Secara bertahap, lanjut Sutopo, program ini diharapkan memberikan dukungan bagi solusi permasalahan sampah di Provinsi DIY, khususnya di Kota Yogyakarta melalui pengolahan sampah organik yang bisa mencapai 1 ton per hari.
"Serta juga menciptakan pola usaha masyarakat berbahan baku sampah organik untuk menciptakan pola usaha pertanian terintegrasi dengan produksi turunan dari pengolahan biokonversi," ujar Sutopo.
Sementara itu, dengan adanya pengolahan sampah organik diharapkan juga dapat mendukung produktivitas perekonomian masyarakat karena menghasilkan produk yang memberikan pendapatan tambahan serta insentif dari hasil budidaya ikan maupun ayam melalui pemanfaatan maggot sebagai pakan organik sehingga dapat mereduksi biaya pakan sebesar 40% sampai dengan 60%.
"Harapannya juga, hal ini dapat menjadi percontohan untuk wilayah-wilayah lain di Indonesia sehingga memberikan alternatif pengolahan sampah," ujarnya.
Sejalan dengan itu, Sutopo menyampaikan bahwa program tersebut telah mendapatkan apresiasi dalam Enviromental and Social Innovation Awards. Mendapatkan penghargaan emas dalam kategori inovasi sebagai bentuk implementasi dari program CSR untuk pengolahan sampah organik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum