Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Salah Penafsiran, SBY Turun Gunung Bukan untuk Lawan PDIP namun Pastikan Suara Nasdem!

Salah Penafsiran, SBY Turun Gunung Bukan untuk Lawan PDIP namun Pastikan Suara Nasdem! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pernyataan mantan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan turun gunung karena adanya dugaan akan terjadi kecurangan Pemilu 2024 menurut Ade Armando salah ditafsirkan banyak orang. 

“Kita baru saja mendengar pernyataan bahwa SBY akan turun gunung mengingat akan ada kecurangan di Pilpres 2024. SBY bilang dia tahu bahwa ada tanda-tanda bahwa Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” kata Ade seperti dilansir dari Youtube Cokro TV, Jumat (23/09/22). 

Menurut Ade, SBY tidak menyatakan siapa yang akan mengatur skenario itu. Tapi menurut SBY lagi, ia mendengar kabar bahwa dia tak akan bisa mengajukan capres bersama koalisinya. 

Baca Juga: Fadli Zon Tanggapi Pernyataan SBY Tentang Pilpres 2024 yang Tak Adil: Sah-sah Saja!

“Saya rasa banyak yang gagal memahami pernyataan SBY. Saya mungkin salah tapi seingat saya SBY tidak menyebut kata curang. Dia bilang tidak jujur dan tidak adil dan ini saya rasa tidak dia tunjukkan pada pelaksanaan pemilu itu sendiri,” katanya.

Ade menjelaskan sebenarnya SBY ingin mengatakan ada langkah-langkah yang dilakukan sebagian pihak sehingga ujung-ujungnya Partai Demokrat tidak akan bisa mengajukan capres dan karena itu dia sekarang merasa harus turun gunung untuk mencegah skenario itu terjadi.

Baca Juga: Adu Gunting Pita, Loyalis AHY Heran Sama Kritikan Akan SBY: Masa Enggak Dianggap Ngelakuin...

“SBY akan turun tangan membangun lobi-lobi politik agar Partai Demokrat tetap bisa mengajukan capres. Posisi Partai Demokrat memang tidak mudah, ini ada kaitannya dengan

presidential threshold (PT) yang sebenarnya dibuat di era SBY,” ucap Ade.

“Partai Demokrat hanya memperoleh 54 kursi karena itu mereka harus berkoalisi. 

Pertanyaannya dengan siapa mereka akan berkoalisi?,” tambahnya. 

Ade mengatakan strategi Demokrat bisa tidak berjalan lancar. Jika dilihat konstelasi luasnya mula-mula ada PDIP dengan jumlah kursi di DPR mereka bisa mengajukan nama capresnya sendirian bahkan tanpa berkoalisi dengan siapapun. Sejauh ini kemungkinan besar mereka akan mengajukan nama Puan Maharani. 

Kedua adalah Gerindra, yang nampaknya akan berkoalisi dengan PKB. Gabungan jumlah suara dua partai itu dalam pemilu 2019 memungkinkan mereka mengajukan nama capres. Hampir pasti yang akan mereka ajukan adalah Prabowo Subianto. 

Baca Juga: Tak Heran Akan Ucapan SBY Terkait Adanya Upaya Penjegalan, Loyalis Prabowo: Kita Semua Sudah Tahu...

Yang ketiga adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar PAN dan PPP.

Mereka belum menyebut nama calon, tapi agaknya sih yang akan mereka ajukan adalah Airlangga Hartarto. 



Partai Demokrat adalah satu dari tiga partai yang namanya belum saya sebut. Selain PKS dan Nasdem selama ini sering kita dengar ketiganya akan berkoalisi untuk mendukung Anies. 

“Kalau koalisi tiga partai ini terwujud, SBY tentu happy. Tapi nampaknya SBY mendengar cerita lain yang bisa meruntuhkan skenario ini. Ini terkait Nasdem, Nasdem nampaknya masih ragu-ragu,” ungkap Ade. 

Baca Juga: SBY Mau 'Turun Gunung' di Pemilu 2024, Bawaslu: Silakan

Partai Nasdem sebelumnya sudah mempertimbangkan 3 nama, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa. 

“Surya itu nasionalis tulen, dia akan mendukung Anies hanya kalau tak ada pilihan lain. Pada dasarnya dia akan cenderung untuk mendukung Ganjar. Tapi masalahnya, sejauh ini Ganjar tidak didukung satu partai pun,” katanya. 

“Kalau Surya jadi memilih berkoalisi dengan PKS dan Demokrat, Anies akan maju dan kemungkinan besar menang,” tambahnya.

Tapi kalau Surya Paloh memilih tidak mendukung siapa-siapa, koalisi PKS dan Demokrat

tidak cukup untuk memajukan dan memenangkan Anies. 

“Karena itulah saya duga SBY akan turun tangan agar Demokrat bisa menarik Surya ke dalam kubunya. Bila itu sukses, selesai sudah Anies akan jadi presiden Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: SBY Curigai Pilpres 2024 Berjalan Penuh Kecurangan, Guntur Romli: Padahal Suara Demokrat Gak Cukup!

SBY turun gunung untuk mencegah jangan sampai Surya bergabung ke KIB. Ade menambahkan Surya Paloh adalah pemain politik yang tajam, dia tahu yang berpeluang untuk jadi capres hanyalah Ganjar Pranowo atau Anies. 

“Bila KIB mendukung Ganjar, Surya akan otomatis bergabung. Demokrat dan PKS keluar gelanggang dan Anies tidak lagi punya pendukung,” jelas Ade.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: