Digitalisasi telah melibatkan hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam bidang keuangan dan investasi yang tinggi risiko. Aspek keamanan digital saat ingin berinvestasi pun harus dipelajari lebih jauh agar segala transaksi bisa berjalan aman.
Pemeriksa Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Eko Widianto mengatakan berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan 2019 sumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan persentase literasi keuangan berdasarkan sektor jasa keuangan masih didominasi perbankan.
"Namun jika dilihat berangsur-angsur sektor lainnya juga tumbuh, dari lembaga pembiayaan, asuransi juga terbilang signifikan. Untuk pasar modal masih cukup rendah mengenai investasi, karena kebutuhan pokok yang lain masih diutamakan dibanding investasi," ujar Eko saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Mau Investasi Tetap Cuan di Segala Kondisi? Diversifikasi Saja
Sementara itu, dia mengatakan ada tiga pilar strategi nasional literasi dan inklusi keuangan Indonesia. Dimulai dari cakap keuangan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lembaga, produk, dan layanan pada jasa keuangan.
Selanjutnya diperlukan sikap dan perilaku bijak keuangan, di mana tujuannya agar masyarakat mempunyai ketahanan keuangan. Kemudian akses keuangan, bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemanfaatan produk dan jasa keuangan.
"Literasi keuangan ini penting, bagaimana saat masa pandemi mungkin usaha dan pendapatan turun, sehingga kita bisa mengalokasikan dana dan mengaturnya secara baik," tambah Eko.
Selain itu, dengan digitalisasi sektor keuangan saat ini untuk berinvestasi makin banyak instrumennya. Namun jika ingin berinvestasi online pelajari dan pahami dulu risikonya. Eko mengatakan risiko ini berbanding lurus dengan keuntungannya, sehingga jangan percaya iming-iming ada investasi online dengan keuntungan besar tapi risiko kecil.
Baca Juga: Begini Cara Menyiasati Inflasi BBM Melalui Investasi Reksa Dana
Sebelum terjun, diversifikasi investasi online dulu jangan fokus pada satu produk saja tapi lihat jenis investasi online lainnya. Jadi sehingga saat investasi satunya jeblok maka ada cadangan dari jenis investasi lainnya dan tidak hanya rugi.
Eko pun memberi tips membangun budaya berinvestasi dengan mempelajari instrumen investasi yang dapat dikenali lewat diskusi bersama dengan teman yang lebih berpengalaman berinvestasi. Informasi mengenai investasi juga bisa diakses melalui YouTube, mengikuti seminar tentang instrumen investasi. Kemudian pahami juga informasi investasi dari sumber-sumber kredibel serta aktif bertanya kepada ahli investasi dan praktisi. Selanjutnya jika sudah mempelajarinya, mulailah dari yang paling mudah baik dari akses, keamanan, maupun sistem kerja investasi.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Pemeriksa Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Eko Widianto, Dosen Fikom Universitas Dr. Soetomo, Nur'annafi Farni Syam dan Praktisi Konsultan IT, Ary Sunaryo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri