Sebut Lawan Pilpres 2024 Puan Maharani Bakal Ditangkap-tangkapi, Andi Arief: Memanfaatkan Aparat Penegak Hukum!
Sebuah video berdurasi 1 menit 51 detik yang memuat pernyataan Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat, Andi Arief beredar di media sosial dan kalangan awak media.
Dilansir dari Suara.com dari video tersebut tampak Andi sedang duduk berbicara dengan mengenakan pakaian biru muda mewawancarai seseorang. Video itu berlabel kalimat "Jiwa Demokrat".
Andi dalam video itu awalnya berbicara soal adanya dugaan penggunaan penegak hukum untuk urusan politik. Namun, Andi tak mendetail soal pemanfaatan penegak hukum tersebut kapan dilakukan.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Prabowo: Jokowi dan Prabowo Dulu Rival, Kini Bersatu!
"Jadi arah ke sana, memanfaatkan aparat penegak hukum, sangat mungkin bisa terjadi," kata Andi dalam video yang beredar dilihat Senin (26/9/2022).
Tak sampai di situ Andi kemudian menyinggung soal peluang Ketua DPP PDIP Puan Maharani maju di Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, semua pihak sebenarnya berani saja menghadapi Puan dalam Pilpres.
Pasalnya, kata Andi, semua pihak merasa yakin bakal menang jika melawan Puan dalam Pilpres. Namun, menurutnya, keberanian semua pihak itu akan urung terjadi, jika lawan politik mulai ditangkapi dan petinggi parpol lain diancam.
Baca Juga: AHY Sindir Presiden Jokowi Jelang Pilpres 2024, Pengamat: Salah Strategi Itu!
"Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," tuturnya.
Kemudian, Andi juga menyinggung soal informasi yang diperoleh Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY soal adanya pemaksaan agar Pilpres diikuti hanya dua pasangan calon.
"Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi.
"'Kenapa dua calon pak Presiden? Kan ada Anies ada Ganjar' 'O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara'," tutur Andi.
Lebih lanjut, Andi dalam video juga mengatakan, Gubernur Jakarta Anies Baswedan akan masuk bui jika tidak mau mengikuti skenario kecurangan Pemilu tersebut. Termasuk parpol-parpol lain jika tak nurut juga akan bernasib sama.
"Terus partai-partai lain di KIB apa segala, kalau nggak nurut, tinggal masuk penjara saja itu," katanya dalam video yang beredar.
Adapun saat dikonfirmasi langsung oleh wartawan Andi meminta video tersebut agar tak dikutip.
Ia juga turut mencuit soal video beredar tersebut. Menurutnya video itu hanya ditujukan untuk pihak internal. Ia juga khawatir jika dikutip ada beberapa bagian dipotong dan akhirnya menimbulkan salah paham.
"Sehubungan dengan beredarnya video wawancara saya, mohon untuk tidak dikutip. Pertama, itu buat internal. Kedua, ada beberapa bagian yang dipotong dan bisa membuat salah paham," cuit Andi Arief dalam Twitternya, Senin (26/09/22).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty