Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mobilisasi Militer Putin Gak Berhenti Meski Amerika Anggarkan Rp6,9 Triliun buat Ukraina

Mobilisasi Militer Putin Gak Berhenti Meski Amerika Anggarkan Rp6,9 Triliun buat Ukraina Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat akan memberikan bantuan keamanan sipil baru senilai $457,5 juta (Rp6,9 triliun) untuk Ukraina, sebagian akan digunakan untuk mendukung penyelidikan pemerintah atas kekejaman, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Senin (26/9/2022).

Menurut Blinken, bantuan tersebut dirancang untuk membantu lembaga penegak hukum dan peradilan pidana Ukraina.

Baca Juga: Keputusan Sudah Bulat, Respons Ukraina Soal Mobilisasi Militer Rusia di Luar Dugaan

“Sebagian dari bantuan baru ini juga akan melanjutkan dukungan AS untuk upaya pemerintah Ukraina untuk mendokumentasikan, menyelidiki, dan menuntut kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia, yang mengacu pada hubungan lama kami dengan badan peradilan pidana Ukraina,” kata diplomat tinggi AS itu.

Bantuan itu diumumkan beberapa hari setelah komisi yang diamanatkan PBB menemukan bahwa kejahatan perang termasuk pemerkosaan, penyiksaan, eksekusi dan pengurungan anak-anak dilakukan oleh Rusia di wilayah yang didudukinya di Ukraina.

Erik Mose, yang mengepalai Komisi Penyelidikan di Ukraina, mengatakan pada hari Jumat bahwa "sejumlah besar" kejahatan perang telah dilakukan oleh Rusia dan hanya dua kasus oleh Ukraina, yang melibatkan perlakuan buruk terhadap tentara Rusia.

Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh tentara Rusia melakukan serangkaian pelanggaran sejak invasi 24 Februari, tetapi Moskow secara teratur menolak tuduhan itu sebagai kampanye kotor.

Bantuan tahap terbaru membawa bantuan AS untuk penegakan hukum Ukraina dan mitranya menjadi lebih dari $645 juta sejak pertengahan Desember.

Peralatan pelindung pribadi, pasokan medis, dan kendaraan lapis baja yang dipasok AS telah mengurangi korban bagi warga sipil Ukraina dan pembela mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: