Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Startup Day 2022, SiCepat Dukung Sinergi BUMN dalam Ekosistem Startup.

Startup Day 2022, SiCepat Dukung Sinergi BUMN dalam Ekosistem Startup. Kredit Foto: SiCepat
Warta Ekonomi, Jakarta -

SiCepat Ekspres turut mendukung pemerintah dalam menyatukan sinergi antara BUMN dan perusahaan rintisan (startup) dengan berpartisipasi dalam agenda business matching dan exhibition pada acara BUMN Startup Day 2022. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian BUMN pada 27-28 September di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

Dalam partisipasi SiCepat Ekspres pada agenda business matching BUMN Startup Day, SiCepat bertemu dan berdiskusi secara langsung dengan PT Telkom Indonesia, Tbk dan Perum Bulog terkait potensi bisnis dan kerja sama. 

Pada kesempatan tersebut, The Kim Hai, Chief Executive Officer SiCepat Ekspres bersama Diaz Hendropriyono, Komisaris SiCepat Ekspres menjelaskan tentang motor listrik Volta yang digunakan oleh SiCepat Ekspres kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Tohir. 

Menurut Kim Hai, menjelaskan bahwa perseroan saat ini sedang dalam proses peralihan kendaraan operasional ke kendaraan listrik, dan ditargetkan selesai direalisasi pada akhir 2022 ini.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, “Kita memiliki potensi pasar digital yang sangat berkembang dan sangat besar sekali sehingga kita (Indonesia) perlu menyiapkan strategi agar tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Saya meyakini percepatan dalam rangka membangun sebuah masyarakat dan ekosistem digital ini dapat kita capai segera.”

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan lima tujuan penyelenggaraan BUMN Startup Day yaitu, business matching, investor pitching, rapid mentoring startup, conference, dan exhibition.

Menurut penuturan Erick, acara ini diikuti oleh 250 startup yang sudah disesuaikan dengan 12 klaster di Kementerian BUMN, 150 exhibitor, 22 perusahaan BUMN yang berusaha melihat potensi untuk business matching pada startup, serta sekitar lima ribu pengunjung.

“Proyeksi tahun 2030, ekonomi digital Indonesia akan menjadi terbesar di Asia Tenggara yaitu 40 persen dari total ekonomi yang ada di Asia Tenggara untuk digital atau kurang lebih senilai Rp 4.500 triliun. Momentum ini juga bersamaan dengan banyaknya usia penduduk Indonesia yang 54 persen berada di bawah usia 35 tahun sehingga harus bisa kita manfaatkan kesinambungan antara ekonomi digital dan sumber dayanya,” kata Erick.

Kim Hai kembali menyampaikan komitmen dukungannya terhadap acara yang menyatukan pertumbuhan bersama BUMN dan perusahaan startup.  “Sebagai salah satu perusahaan rintisan yang menggandeng kaum milenial sebagai SDM kami, SiCepat mendukung gerakan pemerintah dalam menyetarakan kemajuan digital dalam pertumbuhan ekonomi masa kini. Kami juga memberikan kesempatan kepada rekan yang bergabung bersama kami untuk tidak hanya bekerja, namun juga kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi diri secara profesional di tengah kemajuan digital,’’ jelas The Kim Hai. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Bagikan Artikel: