Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polarisasi dan Beda Pendapat dalam Pilpres 2024 Wajar, yang Bahaya Politik Identitas

Polarisasi dan Beda Pendapat dalam Pilpres 2024 Wajar, yang Bahaya Politik Identitas Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi

“Polarisasi itu biasa-biasa saja dalam demokrasi jadi nggak usah terlalu mengkhawatirkan ini ada polarisasi,” kata dia. 

“Yang tidak biasa ketika polarisasi politik ditunggangi oleh isu-isu agama ini yang disebut dengan politik identitas. Politik identitas sebetulnya normal bila digunakan secukupnya,” katanya.

Baca Juga: PDIP Tak Restui Presiden Jokowi Maju Lagi di Pilpres 2024: Itu Konyol dan Otoriter!

Eko mengatakan, wajar kalau ada orang Jawa memilih orang Jawa atau misalnya orang Sunda memilih lebih dan cenderung suka dengan pemimpin yang dari Sunda. Demi putra daerah itu, masih normal. 

“Ingat dong Pilkada Jakarta sampai sekarang polarisasinya masih terasa ketika ada seruan diharamkan memilih pemimpin yang tidak muslim gitu yang bukan beragama

Islam sampai sekarang polarisasinya masih terasa,” kata dia. 

Baca Juga: Demi Menangi Pilpres 2024, Bukan AHY! Ini Sosok Perempuan yang Bakal Jadi Kunci Kemenangan Anies Baswedan

“Tapi kalau udah nyangkut surga neraka, udah nyangkut iman satu atau kafir. Ini yang bahaya karena polarisasi. Kayak gini akan terus terbawa jauh setelah Pemilu selesai,” tambah dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: