Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pimpin Langsung Forum AMM G20, Mentan SYL Tegaskan Jangan Ada Negara yang Tertinggal!

Pimpin Langsung Forum AMM G20, Mentan SYL Tegaskan Jangan Ada Negara yang Tertinggal! Pimpin Langsung Forum AMM G20, Mentan SYL Tegaskan Jangan Ada Negara yang Tertinggal! | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memimpin langsung sidang Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, di Hotel InterContinental Jimbaran Bali pada Rabu (28/09/22). Dalam pidato pembukanya, SYL menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap para delegasi yang telah hadir dan mengikuti kegiatan AMM G20 Indonesia. 

"Kehadiran seluruh delegasi di sini menunjukkan komitmen untuk mengatasi ancaman krisis pangan global dan dukungan penuh Saudara kepada Presidensi G20 Indonesia," ungkap SYL dalam keterangannya, Rabu (28/9/22). 

Baca Juga: Swasembada Pangan Saat Pandemi Covid, Jokowi dan Mentan SYL Dinilai Berhasil Ciptakan Sejarah!

Tema Recover Together, Recover Stronger, kata SYL, mencerminkan semangat solidaritas G20 untuk bekerja sama dalam rangka pemulihan ekonomi dari dampak panjang perubahan iklim, disrupsi perdagangan global, dan pandemi COVID-19.

"Semangat tersebut kami bawa dalam diskusi Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group/AWG) untuk memastikan pemenuhan pangan dan gizi bagi masyarakat dunia," tegasnya. 

Baca Juga: Indonesia Ajak Negara Anggota G20 Terapkan Pertanian Digital

SYL menyebutkan, Laporan Status Ketahanan Pangan dan Gizi Dunia Tahun 2022 memperkirakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan kasus kekurangan gizi kronis sebanyak 150 juta orang, dan peningkatan kasus kelaparan antara 702 hingga 828 juta orang di dunia pada 2021 serta masih sekitar 670 juta orang menjelang tahun 2030, dan ini masih jauh dari target yang ditetapkan.

Maka, lanjut SYL, tantangan global tersebut menuntut negara-negara di dunia untuk mengambil tindakan segera dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dia mengungkap tujuan tersebut untuk mendorong percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan menjadi lebih efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta memastikan produksi pangan, gizi, dan lingkungan yang lebih baik.

Dalam hal ini, SYL menegaskan bahwa tidak boleh ada negara yang terlewatkan dan tertinggal. Dia juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan itu semua, diperlukan kolaborasi yang solid.

"Saya ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa datang. Kami yakin, hanya dengan kolaborasi dan sinergi yang erat kita dapat mewujudkan Recover Together, Recover Stronger," tegasnya.   

Baca Juga: Fasilitasi Diskusi hingga Pertemuan Bilateral Negara G20 pada AMM 2022, Berikut Rincian Kementan

Sebagaimana diketahui, forum AMM G20 Indonesia membahas tiga isu prioritas, pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan nondiskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua.

Terakhir, kewirausahaan pertanian inovataif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan. 

Baca Juga: Mentan Gandeng Bank Dunia Bangun Pertanian Berketahanan Iklim

AMM G20 Indonesia dihadiri oleh 177 delegasi asing, dengan 148 delegasi hadir secara fisik, sisanya secara virtual. Delegasi asing yang hadir merupakan perwakilan dari seluruh anggota G20, 7 negara undangan, dan 8 organisasi internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: