Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung UMKM Naik Kelas, Jokowi Resmikan Gerakan Kemitraan Inklusif

Dukung UMKM Naik Kelas, Jokowi Resmikan Gerakan Kemitraan Inklusif Kredit Foto: KADIN Indonesia

Arsjad juga menambahkan tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani ataupun UMKM melalui pendampingan budidaya dan akses pasar, meningkatkan produktivitas dan pendapatan, serta menjaga stabilitas pasokan dan harga. Selain itu, KADIN Indonesia telah meluncurkan Wikiwirausaha sebagai platform digital yang menghubungkan UMKM ke perusahaan besar secara digital sesuai dengan kebutuhan, termasuk kebutuhan akan teknologi, pembiayaan, akses ekspor, dan lainnya.

Sebagai penutup, Arsjad mengatakan, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045, KADIN Indonesia bersama dengan beberapa kementerian menandatangani nota kesepahaman sebagai bentuk riil kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Baca Juga: Cuma Hentikan Liga, Jokowi Dinilai Tak Bisa Cium Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan: Dia Gak Mampu...

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga memberikan sambutan dalam acara ini mengatakan sangat mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh sektor swasta ini. Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga mengatakan UU Cipta Kerja sangat mendukung kemajuan UMKM, dengan memberikan perlindungan dan pemberdayaan.

“Dalam forum gerakan UMKM naik kelas ini, kami juga melaporkan akan ada penandatanganan nota kesepahaman antara KADIN Indonesia dengan pemerintah. Dalam kerjasama ini, pemerintah memberikan bantuan identifikasi, perencanaan dan proyek percontohan di daerah-daerah. Pemerintah juga membantu memberikan kemudahan KUR. Jumlah KUR tahun ini Rp 373 triliun dan tahun depan bertambah Rp 460 triliun,” ujar Menko Airlangga.

Selain itu, Menko Airlangga juga menambahkan gerakan Inclusive Closed Loop ini akan diberi payung hukum dalam CSR untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di lokasi sekitar perusahaan melalui revisi PP No 47 Tahun 2001 akan diatur radiusnya, terutama untuk Kota/Kabupaten perusahaan itu beroperasi sehingga akan terasa manfaatnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Franky O. Widjaja mengatakan, sejak 2010 KADIN Indonesia bersama pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga riset, telah berupaya memperluas inisiatif ini menjangkau produk pangan strategis lainnya, dan pada tahun depan menargetkan dapat memberikan pendampingan bagi 2 juta petani.

“Sektor usaha memadukan inisiatif yang selama ini efektif dalam memberdayakan perekonomian masyarakat, seperti skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel, dengan modul dari berbagai negara yang berhasil menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi mereka,” pungkasnya.

Franky juga menambahkan, para petani di bawah pendampingan KADIN Indonesia mendapatkan pelatihan praktik pertanian, akses pada bibit unggul dan pupuk, dukungan pendanaan, pendidikan literasi keuangan, dukungan teknologi tepat guna, berikut jaminan pembelian produk (off-taker) oleh perusahaan.

Baca Juga: Surya Paloh Beberkan Respons Jokowi ketika NasDem Kunci Nama Anies sebagai Capres

Selain Presiden Jokowi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, acara ini juga dihadiri Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Menteri-menteri ini hadir dalam rangka penandatangan nota kesepahaman antara pemerintah dengan KADIN Indonesia dalam kerangka penguatan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas. Selain itu, acara ini juga menghadirkan panel diskusi yang berisikan Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian Arif P. Rahmat; CEO e-Fishery, Gibran Huzaifah; CEO Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto; dan Direktur Utama BRI, Sunarso pada panel diskusi 1 dengan tema “Peran Para Pemangku Kepentingan dalam Membentuk Rantai Nilai dan Ekosistem yang Melibatkan UMKM”. Yang kemudian dilanjutkan dengan panel diskusi 2 yang dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik, Suryadi Sasmita; Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Adi Budiarso; Sinarmas APP, Elim Sritaba; dan Direktur Digital Business Telkom Indonesia; M. Fajrin Rasyid, dengan tema “Bagaimana Mendorong Peran Usaha Besar dan Kebijakan Pemerintah yang Tepat untuk Membentuk Rantai Nilai dan Ekosistem Kemitraan”.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: