Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Ferdy Sambo Tak Kunjung Usai, Muncul Tragedi Kanjuruhan, Kinerja Polri Dipertanyakan

Kasus Ferdy Sambo Tak Kunjung Usai, Muncul Tragedi Kanjuruhan, Kinerja Polri Dipertanyakan Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam berbagai hasil survei yang dirangkum Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), tingkat kepercayaan publik terhadap Polri memang turun drastis.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 11-17 Agustus 2022, kepercayaan publik ada di posisi terendah 54,2 persen.

Sementara berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tanggal 13-21 Agustus 2022, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berada di tingkat paling rendah sebesar 70 persen.

Baca Juga: Kuasa Hukum Brigadir J Wanti-wanti Adanya Intervensi Backingan Ferdy Sambo Jelang Persidangan

Belum tuntas kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo, kini muncul tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang dimana ratusan suporter tewas. Insiden itu terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Tindakan polisi yang menembakan gas air mata saat terjadi kericuhan di dalam Stadion itu pun menjadi sorotan publik. Penembakan air mata itu disebut menjadi salah satu penyebab tewasnya 100 lebih suporter.

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen (Purn) Benny Mamoto mengatakan, adanya insiden tewasnya ratusan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang dipastikan akan ikut mempengaruhi juga tingkat kepercayaan publik kepada Polri.

Baca Juga: Febri Diansyah jadi Pengacara Putri Candrawathi, Kuasa Hukum Brigadir J Langsung Beri Tantangan, Berani??

"Iya tentunya itu juga akan berpengaruh karena belum selesai Sambo (Irjen Sambo), muncul masalah baru (insiden di Malang)," kata Benny saat ditemui di Kota Bandung pada Selasa (4/10/2022).



Dikatakannya, masyarakat sejauh ini sangat menyoroti penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian untuk mengurai suporter yang ricuh usai laga lanjutan BRI Liga 1 Indonesia 2022/2023 itu.

"Di mana kacamata masyarakat melihatnya kan karena tindakan kepolisian menggunakan gas air mata, menggunakan kekerasan sehingga banyak korban," kata dia.

Baca Juga: Febri Diansyah jadi Pengacara Putri Candrawathi, Kuasa Hukum Brigadir J Langsung Beri Tantangan, Berani??

Kompolnas, kata Benny, sudah menerjunkan tim ke Malang untuk mengetahui lebih detail terkait insiden tersebut. Hasilnya akan menjadi rekomendasi Kompolnas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: