Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mohon Maaf Bukan Maksud Bikin Takut, Tapi Tahun 2023 Dunia Menuju Kehancuran

Mohon Maaf Bukan Maksud Bikin Takut, Tapi Tahun 2023 Dunia Menuju Kehancuran Kredit Foto: Antara/ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

Presiden Jokowi juga sudah mewanti-wanti bahwa mayoritas startup yang dibangun akan gagal. Ini karena pemodal berinvestasi di starup itu merupakan high risk asset, sehingga banyak orang enggan berinvestasi pada high risk asset. Masalah-masalah ini belum selesai hingga akhirnya muncul masalah baru yaitu perang.

Invasi Rusia ke Ukraina, dapat menimbulkan dampak besar terhadap dunia. Ini karena Rusia ibaratkan 'pom bensin' dunia, bagaimana dunia sangat bergantung pada minyak Rusia. Bahkan, hampir semua negara di dunia memakai minyak untuk energi dan listrik dari Rusia.

Terlebih dengan kondisi Eropa dan Inggris saat ini yang dapat menyebabkan krisis energi dan pangan.

4. Krisis Energi dan Pangan

Sumber energi Eropa masih sangat bergantung dengan Rusia. Bahkan di Eropa, sudah banyak berita orang-orang sulit makan, hingga tagihan listrik yang luar biasa. Ditambah lagi sebentar lagi musim dingin tiba sehingga energi sangat dibutuhkan untuk pemanas dan air.

Masalah-masalah ini bukan tiap poin telah selesai, namun tumpukan masalah yang belum selesai tetapi muncul lagi masalah-masalah baru. Krisis energi di eropa ini akan berdampak ke dunia. Amerika di bahas sejak awal karena mereka adalah ekonomi terkuat di dunia, dan negara berkembang di Asia akan mengikuti, meski dampaknya bisa saja tidak secara langsung.

Bahkan menurut Reymond, seharusnya BBM naik sudah lama tetapi Presiden Jokowi menunggu sampai APBN 'bengkak' barulah subsidi dikurangi. Dan masalah terakhir, yang menurut Reymond akan menjadi 'end-game' adalah crashnya sektor perumahan.

5. The Housing Crash

Salah satu contoh nyata yang terjadi adalah tumpukan utang Evergrande, yang merupakan perusahaan properti perumahan terbesar di China. Utang mereka bahkan menyentuh hingga USD300 miliar (Rp4.560 triliun). Ada yang menyebut bahwa Evergrande memakai skema ponzi yakni menutup utang dengan utang.

Sehingga akhirnya sektor properti di China kolaps dan membuat orang-orang tidak percaya lagi dengan properti. Terlebih, properti adalah investasi terlama setiap orang yakni bisa mencapai 20 tahun.

Maka, jika sektor properti terombang-ambing, maka orang-orang tidak bisa membayar KPR, harga rumah turun drastis dan bunga pinjaman naik. Jika orang-orang tidak bisa membayar KPR, mereka harus mengeluarkan semua jaminan demi KPR terbayar, merogoh dalam-dalam tabungan demi KPR terbayar hingga orang bisa kehilangan segalanya karena itulah utang terbesar dalam hidup mereka.

"Amit-amitnya akan ada banyak orang yang kehilangan asetnya demi bayar KPR. Kalau tidak ya mereka akan kehilangan rumah," ujar Reymond.

Dengan krisis ekonomi global, dampak yang dapat dirasakan oleh orang-orang adalah

  1. Kehilangan pekerjaan
  2. Tabungan terpakai demi melanjutkan hidup
  3. Kehilangan rumah

Sehingga implikasi dari 'lingkaran setan' ekonomi ini adalah warga dunia harus secara kolektif memakai smart financial decision. Jika tidak, kita akan terkena imbasnya.

Sementara orang kaya, dapat menyerok semua rumah dengan harga murah di tengah orang-orang kelas menengah ke bawah kehilangan segalanya. Orang kaya juga dapat membeli saham hingga kripto dengan harga diskon, di tengah orang-orang kelas menengah ke bawah melakukan cut loss demi menyambung hidup mereka.

Reymond ingin membuat orang-orang membuka mata bahwa inilah keadaan dunia saat ini. Jika domino ekonomi tersebut jatuh, maka semua bisnis akan terkena dampak, semua jenis aset terkena dampak dan orang-orang akan kehilangan pekerjaan.

Namun, kabar baiknya, Reymond mengatakan Indonesia tergolong 'aman'. Indonesia termasuk negara dengan inflasi yang rendah di ASEAM per Agustus 2022. Ekonomi Indonesia juga tergolong kuat. Namun, jangan sampai lengah dengan keadaan ini karena kondisi bisa berbalik kapan saja. Oleh sebab itu, kumpulkan dana darurat hingga siapkan pekerjaan tambahan.

Video lengkapnya:

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: