Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuangan Syariah Disebut Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Keuangan Syariah Disebut Bisa Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kredit Foto: Humas Kemenkop-UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM sekaligus Wakil Ketua Umum I PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Teten Masduki mengatakan sektor ekonomi dan keuangan syariah dinilai dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Hal tersebut terlihat dari banyaknya negara baik yang berpenduduk mayoritas muslim ataupun bukan mulai ramai mengembangkan ekonomi syariah di negaranya. 

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah terbukti menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru, berbagai negara tidak hanya negara berpenduduk muslim mulai ramai mengembangkannya," ujar Teten dalam acara Indonesia Islamic Economic Forum, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: PermataBank dan LINK Jalin Kerja Sama Pembiayaan Syariah Rp1,5 Triliun

Ekonomi syariah dinilai sangatlah menjanjikan. Hal tersebut terlihat dari data State of the Global Islamic Economy Report tahun 2022, di mana laporan tersebut mengestimasikan umat islam di dunia menghabiskan hingga US$2 triliun pada 2021.

"Di sektor industri halal mulai dari makanan, farmasi, hingga pariwisata," ujarnya. 

Teten mengatakan, dengan visi Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bukan tanpa dasar. Di mana pada 2020, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia merupakan yang terbesar dibanding dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Selain itu, Teten menilai bahwa Indonesia juga dinilai paling kompetitif dalam menarik investasi asing langsung atau dibandingkan negara OKI lainnya.

"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar besar ekonomi dan keuangan syariah global, di sisi lain pengembangan ekonomi syariah di tanah air menunjukan hasil yang positif," ungkapmya.

Lanjutnya, Teten mengatakan jika melihat berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report dalam tiga tahun terakhir, peringkat Indonesia terus membaik dari peringkat 11 pada tahun 2017/2018 menjadi peringkat 4 di 2021/2022.

"Ikhtiar ini kita lakukan bersama-sama untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru perekonomian nasional, telah mendapat pengakuan internasional dan mendapat perhatian pemangku kepentingan domestik," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: