Peminat kebudayaan Indonesia terkesan berkurang di tengah masifnya kemajuan teknologi informasi. Sekarang ini generasi muda lebih senang menikmati budaya asing, seperti Korea Selatan.
Dosen Digital, Relawan Mafindo, dan Pandu Digital Indonesia, Aidil Wicaksono, mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia sekarang ini terkesan terkikis seiring masuknya budaya-budaya baru. Karena itu, setiap individu perlu menunjukkan budaya lokal yang dimilikinya sehingga budaya Indonesia tetap eksis di ruang digital.
Baca Juga: Phising hingga Pembobolan Akun, Ketahui Cara Mencegahnya dengan Keamanan Digital
"Tidak lagi dengan menuntut sebuah kegiatan atau bahkan menghakimi sebuah aktivitas. Namun, teman-teman semua berusaha memberikan contoh. Sesederhana itu, tapi tidak sesederhana itu juga karena contoh-contoh ini perlu dibangun dengan kerja keras teman-teman sekalian," kata Aidil saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Senin (10/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Butuh kemauan kuat setiap individu untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia. Netizen, lanjut dia, bisa memulai dengan menemukan pontensinya atau budaya yang dikenalnya. Kemudian, sampaikan kebudayaan tersebut melalui konten-konten di media sosial.
Aidil mencontohkan, tim di perusahaannya selalu mengenakan batik dan kebaya ketika bertemu klien atau menggelar training. Dia juga selalu mengenakan batik dengan gaya sekasual mungkin ketika ke mal. "Tidak perlu terlalu ngoyo, hal-hal besar nantinya memang akan hadir, tapi tetap dimulai dari langkah kecil. Jadi dimulai dari versinya teman-teman dulu," kata Aidil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum