Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Temukan Banyak Sepatu di Kanjuruhan, Komnas HAM: Dilempar karena Ketidakberdayaan Penonton

Temukan Banyak Sepatu di Kanjuruhan, Komnas HAM: Dilempar karena Ketidakberdayaan Penonton Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam penyelidikan tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berhasil mengumpulkan sejumlah fakta baru terkait dengan insiden naas yang terjadi. Dalam temuan terbaru, Komnas HAM mendapati banyaknya sepatu di sekitaran tribun penonton dan lapangan sepak bola.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menyebut sepatu yang ditemukan di sejumlah titik stadion dilemparkan oleh para penonton sebagai bentuk ketidakberdayaan akibat gas air mata yang menyeruak di sekitar tribun.

Baca Juga: Komnas HAM Beberkan Video Kunci Penyebab Insiden Kanjuruhan: Dari Ponsel Korban yang Meninggal

"(Sepatu) senjata untuk melawan sebetulnya. (Bentuk) ketidakberdayaan itu sehingga sepatu yang dipakai (sebagai senjata melawan)," kata Beka pada wartawan di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/22).

Sementara itu, Komisioner Penyelidikan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam, mengaku heran dengan temuan sepatu di sekitar stadion Kanjuruhan. Setelah diselidiki, dia mengungkap benda yang tertangkap kamera dilemparkan dari arah tribun merupakan sepatu para penonton.

"Lemparan sepatu itu memperlihatkan, kayak benda begitu, padahal itu sepatu. Kami juga heran kok banyak sepatu tertinggal di dalam stadion. Ternyata itu, dilempar pakai sepatu," jelasnya.

Baca Juga: Tidak Sesuai Prosedur, Komnas HAM Sebut Lebih dari 42 Ribu Penonton Hadir di Kanjuruhan

Dengan temuan tersebut, Anam menduga pemicu banyaknya korban jiwa di insiden Kanjuruhan, disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan ke tribun yang menyebabkan penonton panik hingga sesak napas.

"Penembakan gas air mata pertama kali ditembakkan ke arah tribun selatan sekitar pukul 22.08.59 WIB dan tim sedang mendalami titik krusial yang mengakibatkan banyaknya korban yang meninggal. Hal ini yang memicu kepanikan penonton dan muncul di lapangan menjadi ricuh," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: