Cyberwarfare biasanya melibatkan antar negara yang melakukan serangan dunia maya terhadap negara lain, tetapi dalam beberapa kasus, serangan tersebut dilakukan oleh organisasi teroris atau aktor non-negara yang berupaya memajukan tujuan negara yang bermusuhan.
7 Jenis Serangan Cyberwarfare
Spionase
Mengacu pada pemantauan negara lain untuk mencuri rahasia. Dalam perang dunia maya, ini dapat melibatkan penggunaan botnet atau serangan spear phishing untuk mengkompromikan sistem komputer sensitif sebelum mengekstrak informasi sensitif.
Sabotase
Organisasi pemerintah harus menentukan informasi sensitif dan risikonya jika dikompromikan. Pemerintah atau teroris yang bermusuhan dapat mencuri informasi, menghancurkannya, atau memanfaatkan ancaman orang dalam seperti pegawai yang tidak puas atau ceroboh, atau pegawai pemerintah yang berafiliasi dengan negara penyerang.
Serangan Denial-of-service (DoS)
Serangan DoS mencegah pengguna yang sah mengakses situs web dengan membanjirinya dengan permintaan palsu dan memaksa situs web untuk menangani permintaan ini. Jenis serangan ini dapat digunakan untuk mengganggu operasi dan sistem kritis dan memblokir akses ke situs web sensitif oleh warga sipil, personel militer dan keamanan, atau badan penelitian.
Electrical Power Grid
Menyerang jaringan listrik memungkinkan penyerang untuk menonaktifkan sistem penting, mengganggu infrastruktur, dan berpotensi mengakibatkan cedera tubuh. Serangan pada jaringan listrik juga dapat mengganggu komunikasi dan membuat layanan seperti pesan teks dan komunikasi tidak dapat digunakan.
Serangan Propaganda
Ini adalah upaya untuk mengendalikan pikiran dan pikiran orang-orang yang tinggal di atau berjuang untuk negara target. Propaganda dapat digunakan untuk mengungkap kebenaran yang memalukan, menyebarkan kebohongan untuk membuat orang kehilangan kepercayaan pada negara mereka, atau berpihak pada musuh mereka.
Gangguan Ekonomi
Sebagian besar sistem ekonomi modern beroperasi menggunakan komputer. Penyerang dapat menargetkan jaringan komputer perusahaan ekonomi seperti pasar saham, sistem pembayaran, dan bank untuk mencuri uang atau memblokir orang untuk mengakses dana yang mereka butuhkan.
Surprise Attack
Ini adalah serangan cyber yang setara dengan Pearl Harbor dan 9/11. Intinya adalah untuk melakukan serangan besar-besaran yang tidak diharapkan musuh, memungkinkan penyerang untuk melemahkan pertahanan mereka. Hal ini dapat dilakukan untuk mempersiapkan landasan bagi serangan fisik dalam konteks perang hybrid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: