Tahan Krisis, Jokowi Terus Lindungi Ekonomi, Moeldoko: Titik Terang Saat Dunia Dilanda Kegelapan
Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, agenda pembangunan tetap berjalan on track, meski saat ini pemerintah sedang berjibaku mengatasi krisis. Hal itu, dibuktikan dengan capaian kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, pada 2022.
Moeldoko menyampaikan seperti capaian kinerja di sektor ekonomi. Mengutip data IMF, Moeldoko menyebut, perekonomian Indonesia salah satu yang paling sehat di dunia. Di mana pertumbuhan ekonomi diproyeksikan masih di atas 5 persen, dengan inflasi yang relatif terkendali.
Baca Juga: Anies Baswedan Berpamitan, Pendukung Jokowi dan Ahok Kegirangan: Pribumi Kembali Berkuasa!
"IMF mengibaratkan sebagai “titik terang saat dunia dilanda kegelapan. Ini sebuah apresiasi sekaligus tantangan bagi kita semua untuk bekerja lebih keras dan dengan semangat gotong royong," kata Moeldoko dalam diskusi bersama pemimpin redaksi dan pimpinan media, terkait capaian kinerja pemerintah 2022, di Jakarta.
Moeldoko mengatakan, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan. Mulai dari sinergi antara kebijakan moneter dengan fiskal, mempertahankan, bahkan menambah anggaran subsidi, hingga menggunakan anggaran untuk memberikan bantuan sosial demi mempertahankan daya beli masyarakat.
"Hasilnya terlihat. Inflasi kita masih lebih ringan atau moderat dibandingkan banyak negara lain," tegasnya.
Selain menjaga pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, terang Moeldoko, pemerintah juga memperkuat fondasi perekonomian melalui penguatan produk dalam negeri, termasuk di dalamnya adalah produk UMKM. Yakni melalui belanja wajib minimal 40 persen untuk produk UKM, dan mendorong UMKM mendaftarkan produknya ke e-Katalog pemerintah.
"Sehingga produk UMKM bisa terserap oleh belanja pemerintah, dan menciptakan multiplier effect yang lebih besar," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan upaya dan capaian kinerja dalam mengatasi ancaman krisis energi. Ia memastikan, bahwa pemerintah terus bekerja mencari peluang untuk meningkatkan produksi lifting migas. Sehingga capaian target 1 juta barel minyak per hari (bph) dan gas sebesar 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030, bisa terwujud.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekosistem Investasi Mandet Dihadapan Resesi, Moeldoko: Masalahnya Sangat Multidimensi
Pemerintah, sambung dia, juga terus mencari sumber-sumber minyak dengan harga kompetitif guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain itu, secara paralel pemerintah mendukung transisi menuju energi hijau serta pertumbuhan industri kendaraan listrik dalam negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar