Masifnya perkembangan teknologi informasi turut memengaruhi perubahan budaya. Di sisi lain, perubahan budaya juga mengubah pola komunikasi. Ketua APIK PTMA dan Aktivis Literasi Digital UMM, M. Himawan S., M.Si, mengatakan, ada dua ahli komunikasi yang membicarakan mengenai budaya digital dan perubahan adaptasi. Mereka adalah Edward T Hall dan Marshall McLuhan.
Menurut Edward, communication is culture and culture is communication. Jadi, kalau bicara komunikasi, juga bicara mengenai budaya itu sendiri. Perubahan budaya akan seiring dengan bagaimana perubahan dari pola komunikasi.
Baca Juga: Kekuatan Budaya Indonesia Bersaing di Ranah Media Digital
"Perkembangan sekarang dari dulu yang mungkin budayanya konvensional, cara berkomunikasinya mungkin face to face, kemudian sekarang orang sudah mulai melalui WA dan lain sebagainya," kata Himawan saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (14/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Kemudian, Marshall mengatakan bahwa ada determinisme teknologi dalam perubahan perilaku manusia. Teknologi itu sendiri tanpa disadari akan melahirkan perilaku-perilaku manusia yang berubah juga. Misal dulu tidak ada for your page (fyp), follower, hingga subscriber.
Pola-pola komunikasi yang berubah itu, lanjut Himawan, tanpa disadari mengubah perilaku budaya juga. "Yang perlu kita siasati adalah terkait dengan sopan santun tentunya. Apakah ketika dalam konteks kita berbudaya itu kita asal-asalan atau kita juga harus memerhatikan efek sopan santun," ujarnya.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum