Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Edukasi Efek Negatif Media Sosial Kepada Anak Sejak Dini

Edukasi Efek Negatif Media Sosial Kepada Anak Sejak Dini Kredit Foto: Unsplash/ Robo Wunderkind
Warta Ekonomi, Jakarta -

Orangtua atau orang lebih tua wajib mengedukasi anak-anak agar tetap aman dan sopan di dunia digital. Apalagi sekarang terdampat beberapa dampak negatif, seperti penipuan, pencurian, hingga informasi hoax.

“Jelaskan efek negatif dalam ruang digital. Kita bisa mengingatkan anak, sekarang ini apa-apa serba dikontrol negara, ada UU ITE. Jadi hati-hati dalam meng-upload, berekspresi di ruang digital,” kata Relawan Mafindo Mojokerto, Sena Luktridiansyah P., S.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga: Semua Ruang Digital, Etika Menghargai Karya Tak Cuma Diterapkan di Media Sosial

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sekarang ini, anak-anak dapat dikatakan lebih piawai berselancar di ruang digital dibandingkan orangtua. Mereka merupakan generasi digital native atau sudah terpapar teknologi sejak lahir. Karena itu, orangtua harus mampu mengajarkan anak-anak mengontrol atau membatasi waktu kegiatan di ruang digital.

Anak-anak perlu dibekali cari mengontrol privasi akun media sosial. Mereka tidak boleh mengunggah foto dan data pribadi sembarangan. Jangan sampai data mereka disalahgunakan oknum-oknum jahat.

“Kita sebagai orangtua atau orang lebih dewasa harus isi ruang digital mereka dengan konten-konten positif. Kita arahkan mengikuti akun-akun berisikan konten mengenai pembelajaran, matematika, dan lain sebagainya,” kata Sena.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo Mojokerto, Sena Luktridiansyah P., S.I.Kom. Kemudian Jawara Internet Sehat 2022, Rinta Yusna, serta mengundang Dosen UIN SATU dan Anggota RTIK Tulungagung, Dr. Deny Yudiantoro, SAP., SPd., MM.

Baca Juga: Simak Etika Berinteraksi di Media Sosial

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: