Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat memproyeksikan penggunaan energi dunia pada tahun 2050 akan meningkat hampir 50%, didahului oleh pertumbuhan energi terbarukan. Demikian pula, kebutuhan listrik akan meningkat 75–100% dalam periode waktu yang sama, didorong oleh peralihan mobilitas ke kendaraan listrik, dan elektrifikasi sistem di bidang industri.
Sebagian besar proyeksi peningkatan permintaan akan dipenuhi oleh energi terbarukan. Karena seperti kebanyakan pilihan daya terbarukan, seperti energi matahari dan angin, akan dihasilkan jauh dari pusat populasi, kapasitas yang lebih besar, dan sistim transmisi yang lebih tangguh akan menjadi kuncinya. Sementara, distribusi sistem perlu tumbuh dan menjadi lebih dinamis, keamanan siber tetap menjadi perhatian.
Baca Juga: Percepat Transisi Energi, Kemenperin Siapkan Program Jitu
Gambar 1: perkiraan pertumbuhan konsumsi energi global (sumber EIA)
Game changer terletak pada teknologi digital, yang sangat penting untuk elektrifikasi, karena peralihan dari sistem berbasis fosil ke listrik akan mendorong perubahan di dalam infrastruktur daya yang sudah ada dan di luarnya, dengan jaringan mikro baru, dan self-generation di lokasi industri. Solusi digital yang digunakan dalam pengaturan daya akan mengelola kebutuhan daya yang kompleks, memfasilitasi keamanan siber, mengintegrasikan analitik canggih dan AI untuk mengotomatiskan keandalan, dan secara fleksibel memungkinkan jaringan mikro yang terdistribusi dan tergabung secara longgar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: