Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina NRE Gandeng Krakatau Steel Kembangkan Hidrogen Bersih

Pertamina NRE Gandeng Krakatau Steel Kembangkan Hidrogen Bersih Kredit Foto: Pertamina
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan IGNIS Energy Holding menandatangani joint study agreement (JSA) tentang Pengembangan Blue & Green Hydrogen serta Energi Baru dan Terbarukan di Wilayah Industri Krakatau Steel.

Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE Dannif Danusaputro merasa antusias untuk bekerja sama dengan Krakatau Steel mengkaji pengembangan green industrial port melalui penyediaan energi terbarukan.  

"Ada beberapa potensi energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan, antara lain wind power, PLTS, serta hydrogen bersih. Kami juga menyambut baik kolaborasi dengan IGNIS dalam pengembangannya. Kami berharap dari studi bersama ini akan berlanjut dengan tahapan-tahapan yang lebih konkret,” ujar Danif dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga: Pertamina International Shipping Teken Kesepakatan Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang

Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Silmy Karim menjelaskan penandatanganan PSB ini merupakan tahap awal penjajakan terkait potensi produksi blue & green hydrogen untuk kawasan industri, penyediaan energi bersih, dan potensi kerja sama lainnya yang dapat melibatkan Krakatau Steel dan Group.

Feasibility Study akan dilakukan setelah terbentuknya tim gabungan PSB dan kami pun akan segera menyusun roadmap pengembangan EBT di Kawasan Industri Krakatau Steel. Dengan pihak-pihak yang memang ahli di bidangnya, saya yakin pengembangan EBT di Kawasan Industri Krakatau Steel akan menjadi sebuah nilai tambah bagi Krakatau Steel dan Group yang mengusung pengembangan Green Steel untuk ke depannya,” ujar Silmy. 

Ketiga entitas akan bersama-sama melakukan penyusunan pre-Feasibility study dan/atau feasibility study untuk membangun blue/green hydrogen plant di wilayah industri Krakatau Steel yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai dan PLTS. 

Pengembangan blue/green hydrogen plant tersebut diperkirakan akan memproduksi listrik hingga 500 MWp–1,5 GWp dengan potensi penyimpanan CO2 sebesar 61 Million Metric Ton.

Pertamina NRE memiliki komitmen kuat untuk mengimplementasikan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam aktivitas bisnisnya serta mendukung penuh pencapaian target nasional net zero emission tahun 2060.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: