Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik Lagi, BI Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan 50 bps jadi 4,75%

Naik Lagi, BI Kembali Naikkan Suku Bunga Acuan 50 bps jadi 4,75% Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility  sebesar 50 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 50 bps menjadi 5,50%. Sebelumnya pada bulan lalu, bank sentral juga telah menaikkan BI7DRR sebesar 50 bps.

"Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlampaui tinggi (overshooting) dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1% lebih awal di paruh kedua 2023, ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan ini juga untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat semakin kuatnya mata uang dolar AS dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat. Baca Juga: Bos BI Sudah Kasih Angin Segar, Sayang Seribu Sayang Rupiah Hari Ini Ambyar!

Menurutnya, koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) terus diperkuat melalui peningkatan nilai tambah (value added) Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

"Sinergi kebijakan antara Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal Pemerintah dan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan," tukasnya.

Tak lupa, koordinasi bersama Kementerian Keuangan dan K/L terkait terus diperkuat dalam rangka menyukseskan 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022 dalam pertemuan 4th FMCBG Oktober 2022 dan G20 Leader Summit November 2022. Baca Juga: Indonesia Nggak Jadi Resesi, BI Prediksi Ekonomi Indonesia Akan Tetap Tumbuh di Atas 5%

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: