Tiga tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dinilai banyak membawa dampak positif, seperti yang disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dia menyampaikan, dari sisi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah berhasil menjaga distribusi, ketersediaan, dan keterjangkauan pangan, serta daya beli mayarakat.
Ekonomi, jelas Moeldoko, terus tumbuh dan inflasi terkendali. Pada kuartal dua, ekonomi tumbuh 5,44% (year on year) dengan inflasi inti sebesar 3,04% (year on year). Selain itu, pemerintah memberikan dukungan besar terhadap pelaku UMKM untuk memperkuat fondasi perekonomian berupa akses terhadap pembiayaan, peningkatan pangsa kredit, peningkatan plafon KUR, dan transformasi digital.
Baca Juga: Maruf Amin: Singapura Investor Terbesar di Indonesia
"Dari target tiga puluh juta pada dua ribu dua puluh empat, saat ini sudah sembilan belas juta lebih UMKM yang sudah terdigitalisasi," jelas Moeldoko di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Selain itu, lanjut Moeldoko, keberhasilan lainnnya adalah perbaikan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem. Per 22 Maret, angka kemiskinan turun menjadi 9,54 atau 26,16 juta orang, dari sebelumnya 9.71. Sementara, kemiskinan ekstrem, per 21 September, turun 3,79 atau 1,38 juta orang dari sebelumnya 4.
"Begitu juga dengan angka prevalensi stunting. 2019 sebanyak 28, tahun ini turun menjadi 21," ungkap Moeldoko.
Pemerintah Indonesia juga mampu melewati krisis dari dampak pandemi Covid 19. Hal itu dibuktikan dengan jumlah kasus dan angka kematian Covid 19 yang relatif jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju dan berkembang, seperti Amerika, Inggris, India, dan Brazil.
"Capaian ini tidak terlepas dari semangat gotong-royong dan kesadaran tinggi masyarakat untuk terlibat dalam penanganan Covid 19, seperti pelaksanaan protokol kesehatan, vaksin, dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, Wapres: Tidak Masuk Pasien IMF
Moeldoko juga menyinggung kepemimpinan dan peran Indonesia di kancah Internasional. Indonesia mampu menyelenggarakan event Internasional seperti MotoGP, World Superbike, ASEAN Para Games, dan Presidensi G20.
Dia menegaskan, pemerintah terus mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai di lingkungan pemerintah, reboisasi, dan membangun pusat-pusat persemaian.
"Indonesia juga menunjukkan perannya dalam mewujudkan perdamaian dunia dengan kunjungan Presiden ke Rusia dan Ukraina," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: