Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Makin Terdesak, Ulama Sampai Turun Tangan Pikirkan Demonstrasi Rakyat

Iran Makin Terdesak, Ulama Sampai Turun Tangan Pikirkan Demonstrasi Rakyat Kredit Foto: Reuters/WANA
Warta Ekonomi, Teheran -

Pengadilan Iran harus mengambil tindakan keras terhadap pengunjuk rasa dan siapa pun yang berpikir penguasa negara itu akan jatuh sedang bermimpi, kata seorang ulama senior.

Republik Islam telah dicekam oleh demonstrasi yang meletus setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi bulan lalu.

Baca Juga: Ngaku Kantongi Bukti, Amerika: Iran dan Rusia Bersekongkol Lawan Ukraina

"Pengadilan harus menangani para perusuh - yang mengkhianati bangsa dan menuangkan air ke kincir air musuh - sedemikian rupa sehingga orang lain tidak lagi suka membuat kerusuhan," kata ulama garis keras Ahmad Khatami dalam khotbah salat Jumat di Teheran, Iran. media melaporkan.

"Mereka telah memberi tahu anak-anak yang tertipu jika mereka tinggal di jalanan selama seminggu rezim akan jatuh. Bermimpilah! Pengadilan harus menangani perusuh sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan pernah bercita-cita untuk melakukan kerusuhan."

Iran menyalahkan "preman" yang terkait dengan "musuh asing" atas kerusuhan itu.

Protes nasional telah berubah menjadi salah satu tantangan paling berani bagi penguasa ulama Iran sejak revolusi 1979. Para pengunjuk rasa telah menyerukan kejatuhan Republik Islam, meskipun protes tampaknya tidak akan menggulingkan sistem.

Ketika protes berlanjut di beberapa kota, situs web aktivis 1500tasvir memposting video yang katanya menunjukkan demonstrasi di pusat kota Isfahan dan rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan pengunjuk rasa menyalakan api di jalan-jalan kota barat laut Mahabad pada Kamis malam.

Video protes telah ditunda karena pembatasan internet yang diberlakukan di Iran oleh pihak berwenang, kata para aktivis.

Kantor berita aktivis HRANA mengatakan dalam sebuah posting bahwa 244 pengunjuk rasa telah tewas dalam kerusuhan itu, termasuk 32 anak di bawah umur.

Dikatakan 28 anggota pasukan keamanan tewas dan lebih dari 12.500 orang telah ditangkap hingga Kamis dalam protes di 114 kota dan sekitar 81 universitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: