Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gorontalo Ekspor Jagung Ketiga Kalinya ke Filipina

Gorontalo Ekspor Jagung Ketiga Kalinya ke Filipina Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Provinsi Gorontalo untuk ketiga kalinya melakukan ekspor jagung sebanyak 6.100 ton ke Filipina. Pelepasan ekspor jagung ini ditinjau langsung oleh Wakil Ketua DPR Rachmad Gobel bersama Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, kemarin.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Syukri Botutihe mengapresiasi semangat petani Gorontalo yang konsisten menjaga produksi jagung sehingga berhasil memulihkan pasar ekspor dan mampu meningkatkan harga jual jagung di tingkat petani.

Ia berharap mekanisme ekspor jagung ini dapat terus dibuka dan harga jagung tetap terjaga. “Sejak ekspor ini dibuka kembali, Alhamdulillah nilai jual ditingkat petani ini meningkat, sekarang tentu kita bersyukur bahwa fasilitasi dan proses ekspor di Gorontalo sudah mulai berjaln dengan baik dan ini tentu merupakan berkah dari petani,” ungkap Syukri.

Provinsi Gorontalo yang merupakan salah satu lumbung komoditas jagung di Indonesia telah menunjukan hasil yang cukup signifikan. Di tahun 2020, tren produksi jagung di Gorontalo sebesar 1,4 juta ton, sedangkan pada tahun 2021 sebesar 1,6 juta ton.

Baca Juga: Vaksinasi Masif, Pemerintah Klaim Kasus PMK Terus Menurun

Ketersediaan jagung pada bulan Oktober – Desember diprediksi sebanyak 166 ribu ton. Sementara jumlah yang sudah diantarpulaukan sebanyak 420 ribu ton. Sementara jumlah yang sudah mengusulkan ekspor sebanyak 23 ribu ton.

Sementara itu Wakil Ketua DPR, Rahmad Gobel menyampaikan pesan kepada pihak perusahaan pengirim agar menyisihkan keuntungan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak karena tanaman jagung. Ia juga meminta agar penggunaan bibit dan pupuk bersubsidi dikurangi melihat dana yang terbatas dan kesulitan pemerintah.

“Untuk itu saya katakan, sisihkan keuntungannya bangunlah ekosistem yang bisa meningkatkan produktivitas daripada hasil pertanian agar efisiensinya lebih bagus dan semua diuntungkan,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: