PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan sejumlah target di tahun 2023. Salah satunya, menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2023 mencapai Rp14,75 triliun.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan bila melihat pemulihan ekonomi di tanah air, Bursa berharap RNTH tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar Rp1 triliun dari Rp13,75 triliun di 2022.
“RNTH 2023 ada peningkatan Rp1 triliun per hari value trading. Kita cukup optimis 2023 akan naik. Kita optimis tapi tetap berusaha konservatif. Tapi kami cukup optimis kondisi 2023,” ucap Iman, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Baca Juga: Optimis Perekonomian Indonesia Bakal Moncer, BEI Targetkan 70 Efek Baru di 2023
BEI juga optimis Pencatatan Efek Baru pada tahun 2023 mencapai sebanyak 70 Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Efek Beragun Aset (EBA).
“Kita optimis 70 perusahaan tercatat, tapi ini bukan hanya saham ada obligasi dan lain-lain. Karena hari ini emiten yabg catatkan saham sudah 44 padahal target 55 tapi popeline ada 45 artinya kalau menyebrang tahun depan ada 30 perusahaan yang antri di 2023 itu belum buku desember masih buku juni,” ujar Iman.
Baca Juga: BEI Berpotensi Ditunjuk Jadi Penyelenggara Bursa Karbon oleh Pertamina
Meihat pencapaianntersebut, Bursa memproyeksikan pendapatan usaha yang akan sebesar Rp111,7 miliar atau naik 7,16% menjadi Rp1,67 triliun di tahun 2022. Sementara, biaya Usaha 2023 diproyeksikan naik Rp86,05 miliar atau 7,34% menjadi Rp1,26 triliun.
Alhasil, laba sebelum Pajak menjadi Rp559,46 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp131,24 miliar maka perolehan Laba Bersih BEI di tahun 2023 adalah sebesar Rp428,22 miliar.
Total Aset BEI pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp6,27 triliun atau naik 8,45% dari RKAT 2022. Adapun Saldo akhir Kas dan Setara Kas (termasuk investasi jangka pendek) pada tahun 2023 diproyeksikan mencapai Rp3,09 triliun.
Target tersebut akan dicapai melalui berbagai kegiatan untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat yang saat ini dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop. Mayoritas kegiatan tersebut sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online. BEI juga akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy.
BEI juga secara berkesinambungan mendukung pengembangan sekaligus kepatuhan Anggota Bursa dan Partisipan, yang diwujudkan melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, pertemuan rutin, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.
Tidak hanya itu, BEI juga terus berupaya melakukan pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atau calon investor sekaligus investor secara efektif serta berkesinambungan yang dilakukan secara hybrid (online dan offline). Kegiatan tersebut antara lain adalah Sekolah Pasar Modal (SPM), Capital Market Summit & Expo (CMSE), public expose live, edukasi bersama dengan berbagai institusi, hingga fokus sosialisasi produk - produk kebursaan, khususnya produk waran terstruktur yang kami lihat mendapatkan respon positif dari pelaku pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: