Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning! Amerika Kasih Peringatan Serius Soal Potensi Serangan Teroris

Warning! Amerika Kasih Peringatan Serius Soal Potensi Serangan Teroris Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Washington -

Teroris sedang merencanakan serangan di ruang publik yang ramai di lingkungan kelas atas Johannesburg, menurut "peringatan keamanan" yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Afrika Selatan pada Rabu (26/10/202).

Kedubes di Johannesburg memperingatkan stafnya untuk menghindari keramaian di daerah itu selama akhir pekan.

Baca Juga: Presiden Iran Lihat Ada Perubahan Pendekatan Terorisme dari Amerika

Peringatan itu menyatakan bahwa "pemerintah AS" - tidak ada badan atau individu tertentu - diberi tahu bahwa teroris "berencana untuk melakukan serangan yang menargetkan pertemuan besar orang di lokasi yang tidak ditentukan di wilayah Sandton yang lebih besar di Johannesburg" pada 29 Oktober.

Sandton adalah pusat keuangan dan bisnis utama, yang menampung bursa saham Johannesburg, serta banyak kantor perusahaan dan pusat perbelanjaan kelas atas. Selain perayaan Halloween, acara akhir pekan yang dijadwalkan termasuk parade tahunan LGBTQ Pride di kota ini.

Sementara peringatan AS tidak merinci informasi lebih lanjut “mengenai waktu, metode, atau target serangan potensial,” spekulasi media telah melayang ke arah kelompok teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS/ISIL), yang mengancam pada tahun 2020 untuk “membuka front pertempuran di dalam perbatasan [Afrika Selatan]” jika negara itu melakukan intervensi militer di Mozambik, di mana ISIS telah mengambil kredit untuk serangan. Namun, tidak ada komunikasi dari kelompok teror yang biasanya sombong sebelum pengumuman terbaru Washington.

Afrika Selatan, anggota kelompok perdagangan dan kerja sama BRICS yang mencakup Rusia dan China, telah menolak untuk memberlakukan sanksi AS dan UE terhadap Rusia, dengan menyatakan tindakan itu merugikan “negara-negara pengamat.”

Beberapa negara Afrika telah kehilangan atau kehilangan akses ke makanan dan pupuk murah karena pembatasan yang diberlakukan oleh Barat. Presiden Cyril Ramaphosa bulan lalu mendesak AS untuk tidak "menghukum" negara-negara Afrika karena bekerja dengan Rusia dalam proyek-proyek perdagangan dan pembangunan, dengan alasan usulan undang-undang AS akan "merugikan" dan "memarginalkan" benua itu dengan menekan negara-negara independen untuk menjauhkan diri dari Moskow.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: