Setiap individu tidak boleh sembarangan mengklik link di media digital. Semua link asli, tapi tautan tersebut bisa sama membawa konten negatif, seperti penipuan online yang semakin marak terjadi.
Link seperti Facebook.com atau Google.com tentu sudah tidak asing bagi netizen Indonesia. Sebab, tautan dengan karakter sedikit lebih mudah dikenali. Apalagi penggunaan .com bisa menunjukkan laman tersebut terverifikasi.
Baca Juga: Masyarakat Belajar Aman Berinternet agar Terhindar Modus Penipuan Digital
"Tapi kalau link sudah panjang, kemudian ada slice, ini harus hati-hati. Apalagi kalau informasi-informasi di dalamnya meminta data pribadi kita," kata CMO Kururio, Yuda Adhadiyan, ST saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (25/10/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Baca Juga: Mengaku Teman Hingga Pihak Bank, Simak Tips Mencegah Modus Penipuan Digital!
Sekarang ini pemahaman netizen Indonesia terkait keamanan digital terbilang minim. Sebab, banyak orang mudah tertipu penawaran-penawaran di media sosial atau aplikasi percakapan. Misal, penawaran memenangkan undian besar dengan syarat mengisi data pribadi. Akhirnya mereka mengklik link sembarangan dan menjadi korban penipuan online.
"Terlalu to good to be true itu tidak ada. Jadi pastikan teman-teman waspada. Sering-sering baca domain dan url yang bisa dipercaya," kata Yuda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas