Konsultan properti JLL menemukan tren penjualan kondominium masih lemah di triwulan III-2022.
Tren pelemahan dari sisi penjualan yang masih berlanjut turut memengaruhi pertumbuhan harga yang terpantau tetap stagnan.
Head of Advisory JLL Vivin Harsanto mengungkapkan tren penurunan masih berlangsung antara lain karena sentimen pasar yang masih belum pulih terhadap kondominium sebagai instrumen investasi bagi pembeli yang mengejar yield maupun capital gain.
Baca Juga: Transaksi Hotel RI Diperkirakan Akan Capai US$300 Juta pada 2023
"Dengan tren penurunan ini tingkat penjualan dan peluncuran proyek baru tercatat hanya ada satu proyek dalam enam bulan terakhir, yaitu di wilayah Tangerang yang menyasar segmen menengah," kata Vivin dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Kamis (27/10/2022).
Vivin mengungkapkan penjualan dan pasokan kondominium masih didominasi oleh tipe studio karena harga yang relatif lebih terjangkau.
Sementara itu, akibat dari permintaan yang terbatas, JLL melihat pengembang masih memilih untuk berhati-hati dalam meluncurkan proyek baru.
"Kondisi ini memicu terbatasnya unit kondominium baru yang diluncurkan," ujar Yunus Karim, Head of Research JLL.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: