Narasumber berikutnya, Ade Armando, memaparkan bahwa peluncuran buku ini menjadi penting dalam rangka mensosialisasikan dan melanjutkan pemikiran Buya Syafii Maarif dalam konteks keindonesiaan. Buku yang memuat isu isu keislaman, kebangsaan, kemanusiaan dan juga pengalaman bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa patut untuk dijadikan bahan refleksi.
“Semoga buku ini bisa menyebarkan pemikiran Islam yang inklusif, toleran, moderat serta berpihak pada kemanusiaan, kenegaraan serta keindonesiaan, utamanya di kalangan anak-anak muda millenial”, ujar Ade.
Baca Juga: Getol Bermanuver Habis Pengusungan Anies Baswedan, Elite Demokrat Soroti Jokowi: Siapkan Saja...
Ade juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sijunjung yang mengusulkan Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional, mengingat Buya Syafii bukan hanya dikenal sebagai tokoh nasional, tapi berskala global. “Beliau memang layak di usulkan sebagai Pahlawan Nasional karena semasa hìdupnya banyak memberikan sumbangsih pemikiran bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Banyak sekali yang Buya perbuat, apalagi beliau juga mantan ketua umum PP Muhammadiyah, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pendiri Maarif Institute, dan President World Conference on Religion for Peace (WCRP),
Sementara Budiman Tanuredjo dan Putut Wijanarko, mengatakan bahwa dalam banyak tulisannya, Buya Syafii selalu mengumandangkan moralitas dan keadaban publik. Menurut Budiman, yang paling menyita perhatian Buya Syafii adalah tingkah pongah para elit yang “tuna visi dan misi”. Para politisi hanya mengedepankan kepentingan pragmatis, sembari dalam waktu yang bersamaan, abai terhadap hak-hak hidup masyarakat. Apalagi yang paling membuat geram tatkala sekelompok elit itu menggunakan isu-isu SARA demi memenuhi syahwat politiknya.
Putut berharap, buku karya Buya Syafii ini bisa menjadi energi baru dalam upaya melembagakan gagasan dan cita-cita sosial Buya Syafii, baik di ranah keislaman, kenegaraan, yang mengusung nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan dan kebhinnekaan yang dapat diwariskan kepada anak-anak bangsa.
Baca Juga: Relawan Ganjar Pranowo Minta Megawati Lengser Jadi Ketum PDIP: Lebih Baik Presiden Jokowi!
Acara peluncuran dan diskusi buku yang dihadiri tidak kurang dari 100 orang ini, merupakan rangkaian acara Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif , yang berlangsung hingga Juni 2023 tahun depan. Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif merukan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk merawat dan menyebarluaskan lagecy Pemikiran Buya Syafii Maarif. Semoga acara ini diharapkan menjadi virus positif bagi anak-anak muda millennial, serta menyebarkan paham Islam yang inklusif, toleran, moderat serta berpihak pada kemanusiaan, kenegaraan serta keindonesiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: