Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia dan Arab Saudi Makin 'Romantis', Pangeran MBS Bikin Putin Tersenyum

Rusia dan Arab Saudi Makin 'Romantis', Pangeran MBS Bikin Putin Tersenyum Kredit Foto: Reuters/Courtesy of Saudi Royal Court/Bandar Algaloud
Warta Ekonomi, Moskow -

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), mengambil sikap untuk mendukung keseimbangan pasar minyak, dan Rusia akan meningkatkan hubungan dengan Kerajaan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan hal tersebut pada Kamis (27/10/2022), menambahkan bahwa meski harga minyak tidak begitu signifikan, 'prediktabilitas dan stabilitas adalah hal yang  penting di pasar minyak'.

Baca Juga: Putin Bilang Senjata Nuklir Rusia Bukan buat Ukraina, Sinyal Waspada buat Barat?

Berbicara di forum Moskow Klub Diskusi Valdai, Putin juga menyatakan dukungannya agar Saudi bergabung dengan grup BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Pernyataan Putin datang setelah beberapa waktu lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden harus pulang dari Saudi tanpa kesepakatan untuk meningkatkan pasokan minyak.

Oktober lalu, Biden pun dilaporkan 'tidak memiliki rencana' untuk bertemu dengan MbS pada KTT G20 di Indonesia pada November. Hal ini disampaikan oleh seorang sumber pejabat senior AS, menyusul ketegangan keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak.

Terkait G20, Putin mengatakan belum memutuskan apakah ia akan hadir atau tidak. Namun, saat berbicara di forum diskusi itu, penguasa Kremlin ini mencatat Saudi 'bekerja untuk melindungi kepentingan nasionalnya', dan pada saat bersamaan, berusaha untuk menyeimbangkan pasar minyak.

"Kami akan mengembangkan hubungan dengan Arab Saudi dan mendukung aksesinya ke blok BRICS," tambah Putin, sebagaimana dikutip dari Asharq Al-Awsat.

Saat berbicara itu, Putin kembali menyinggung Barat, mengatakan bahwa mereka telah dibutakan oleh kolonialisme. Ia juga menuduh bahwa Barat sedang mencoba untuk 'menelan seluruh dunia'.

Mengacu pada konflik di Ukraina, Putin mengatakan bahwa Rusia hanya membela haknya untuk eksis.

"Rusia tidak menentang Barat," katanya memberi garis bawah, menuduh bahwa AS dan Barat 'ingin menghancurkannya Rusia dan menghapusnya dari peta'.

Juga menurut Putin, Barat sedang memainkan permainan yang berbahaya, berdarah, dan kotor. Namun, cepat atau lambat AS dan sekutunya harus berbicara dengan Rusia, katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: