Menparekraf Sandiaga juga berkesempatan menyaksikan penandatanganan MoU pengembangan desa wisata dengan sejumlah mitra, di antaranya BCA serta Astra.
"Mitra kolaborasi kita arahkan semuanya untuk mendukung pengembangan desa wisata yang tahun depan kita targetkan tidak lagi 50 besar, tapi 75 besar desa wisata terbaik sehingga target 244 desa wisata (tersertifikasi desa wisata maju, mandiri, berkelanjutan di tahun 2024) yang diamanatkan kepada kami sesuai RPJMN bisa tercapai," kata Menparekraf Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Partisipasi Aktif Generasi Muda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
ADWI Bergerak Bersama
Selain pameran ADWI 2022, Kemenparekraf juga menyelenggarakan "ADWI Bergerak Bersama" yang juga menjadi bagian dari rangkaian menuju Malam Puncak ADWI 2022. Dalam kesempatan itu, diselenggarakan olahraga bersama seperti 5K fun run serta senam bersama.
Menparekraf Sandiaga turut berpartisipasi di acara tersebut bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams serta sejumlah pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf dan bupati, wali kota, serta kepala dinas pariwisata sejumlah daerah di Tanah Air.
Bersama pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana, Menparekraf Sandiaga berkesempatan memberikan penghargaan kepada tiga desa wisata. Yakni Desa Wisata Pariangan, Tanah Datar, Sumbar, sebagai desa wisata pertama yang menghadirkan batik beraroma kopi dan juga desa wisata pertama yang memiliki pewarna batik alami dari limbah kopi.
Selanjutnya, Desa Wisata Aeng Tong-Tong di Sumenep, Jawa Timur, sebagai desa wisata dengan jenis empu keris terbanyak. Terakhir adalah sertifikat rekor MURI untuk Desa Wisata Ngilngof di Maluku Tenggara sebagai desa wisata dengan pasir pantai terhalus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: