Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Kasih Angin Segar Buat Mas AHY, Lebih Pas Jadi Cawapresnya Anies Baswedan Ketimbang Aher!

Pengamat Kasih Angin Segar Buat Mas AHY, Lebih Pas Jadi Cawapresnya Anies Baswedan Ketimbang Aher! Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres Partai NasDem di Pemilu 2024 bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), keduanya melakukan salam Komando usai menyampaikan pidatonya, di halaman kantor DPP Demokrat Jakarta, Jumat (7/10/2022). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembahasan mengenai kandidat cawapres yang akan menemani Anies Baswedan terus diperbincangkan.

Mengenai perkembangan yang ada, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai lebih berpeluang mendampingi bakal calon Presiden (Bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan di Pilpres 2024 daripada Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan (Aher).

"Lebih cocok memang anies AHY sama-sama muda ya, dan AHY elektabilitasnya lebih tinggi dibandingkan Aher," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dilansir dari AKURAT.CO, Senin (31/10/2022).

Dia menerangkan, Anies dengan AHY dirasa lebih cocok karena Partai Demokrat merupakan partai nasionalis dan kemungkinan masih bisa diterima oleh publik.

Baca Juga: Dulu SBY Pilih Tiang Listrik Jadi Cawapres Tetap Akan Menang, Ini Nggak Berlaku untuk Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Kekuasaan: Berat!

Sementara itu, menurut Ujang, adapun hal yang menjadikan Aher tidak cocok dengan Anies adalah karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu didukung oleh lawan politik yang anti radikal.

"Jadi kalau soal pilihan AHY lebih cocok dibandingkan aher, itu kita bicara objektif seperti itu," ucapnya.

"Padahal kita tidak tahu (benar PKS dukung paham radikal), belum tentu gitu ya. Tapi itu tidak bagus itu akan membenarkan tuduhan lawan politik Anies bahwa Anies didukung PKS, dan PKS dianggap mendukung kelompok-kelompok garis keras," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: