Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Ketar-ketir, Amerika bakal Adu 'Vampir' Pembunuh dengan Drone Kamikaze Iran

Rusia Ketar-ketir, Amerika bakal Adu 'Vampir' Pembunuh dengan Drone Kamikaze Iran Kredit Foto: Reuters/WANA/Tentara Iran
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat bertujuan untuk mengirim Ukraina sistem kontra-drone "Vampir" pada pertengahan 2023, dengan penghargaan kontrak diharapkan dalam beberapa bulan, kata juru bicara Pentagon Selasa (1/11/2022).

Pentagon pada 24 Agustus mengumumkan akan mengirim sistem, peluncur rudal berpemandu laser yang dapat dengan cepat dipasang di truk sipil, sebagai bagian dari paket senjata yang lebih besar.

Baca Juga: Jenderal Amerika dan Pasukannya Tiba di Kiev, Rela 'Turun Gunung' gegara NATO...

Tetapi meskipun Rusia memperluas penggunaan drone kamikaze buatan Iran untuk menargetkan pembangkit listrik Ukraina dan infrastruktur utama lainnya, Pentagon belum menyetujui kontrak untuk mengirimkan sistem tersebut.

“Pertahanan udara terus menjadi prioritas, itu adalah sesuatu yang akan terus kami fokuskan dan kerjakan secepat mungkin,” Sekretaris Pers Pentagon Angkatan Udara Brigadir Jenderal Pat Ryder.

“Mengacu pada Vampir, kami mengharapkan penghargaan kontrak dalam beberapa bulan ke depan, dan saat ini kami mengantisipasi pengiriman pada pertengahan 2023,” tambahnya.

Peralatan Roket ISR Palletized Vehicle-Agnostic Modular Palletized buatan L3Harris menggunakan amunisi berpemandu laser untuk mencapai target darat atau udara, termasuk sistem pesawat tak berawak.

Pada pameran dagang Asosiasi Angkatan Darat AS di sini bulan lalu, perusahaan menampilkannya dengan Sistem Senjata Pembunuh Presisi Tingkat Lanjut, peluncur roket yang dibuat oleh BAE Systems.

L3Harris mengharapkan untuk mengirimkan Vampir dalam waktu 9 bulan yang diminta oleh Pentagon setelah perusahaan terikat kontrak, menurut juru bicara perusahaan.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Biden mengatakan pasukan Iran terlibat langsung di lapangan di Krimea untuk mendukung serangan pesawat tak berawak Rusia terhadap infrastruktur Ukraina.

Rusia telah menggunakan campuran rudal dan serangan amunisi yang berkeliaran selama empat minggu terakhir untuk mematikan listrik Ukraina karena suhu turun pada awal musim dingin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: