Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Peningkatan bisnis restoran dan kafe ini, berimbas pada naiknya permintaan hasil pertanian, seperti aneka buah dan sayuran. Namun, karena curah hujan yang tinggi, hasil panen dari Bali menjadi tidak optimal.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa,menyebutkan, demi memenuhi besarnya permintaan, pasokan tambahan diambil dari Jawa.
Baca Juga: Pamerkan Dua PLTS Jelang KTT G20, PLN: Bisa Kurangi Pemakaian BBM Secara Signifikan!
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, makanan dan minuman, termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran. Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menuturkan Presidensi G20 2022 memberi dampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari. Pertemuan G20 banyak digelar di pulau dewata termasuk puncak KTT G20 pada tengah November ini.
"G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali, saat pandemi terjadi ada banyak bisnis yang tutup termasuk restoran dan kafe karena sepi pembeli jadi mereka harus mengurangi beban biaya," ujar Trisno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas