Bisnis Food & Beverage di Bali terus membaik memasuki kuartal empat 2022. Demikian pula kunjungan wisatawan yang terus naik, meski belum sepenuhnya normal seperti sebelum pandemi COVID-19 melanda. Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Diperkirakan kafe, restoran, hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp3 juta hingga Rp1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100%," ujar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Rabu (2/11/2022).
Baca Juga: Ridwan Kamil Harap KTT G20 di Bali Terbaik dalam Sejarah
Adnyana mencontohkan di daerah Seminyak dan Canggu yang aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.
"Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit," tambahnya.
Baca Juga: Keuangan Berkelanjutan di Agenda Prioritas G20, Ini Kata Bank Indonesia!
Tingkat hunian kamar hotel dan villa juga dirasakan terus membaik. Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus.
"Bagi kami biasanya November adalah bulan mati, tapi dengan adanya G20, itu menjadi berkah bagi kami," ujar Gede Dananjaya Siadja, pemilik Siadja Gallery, Tanamas Villas, dan restoran Ocin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas